KRICOM - Pengiriman 239 kilogram sabu dan 30 ribu butir ekstasi dari Malaysia ke Indonesia ternyata dikendalikan oleh seorang narapidana bernama Indrawan. Hal ini tak lepas dari lemahnya pengawasan di Rumah Tahanan.
Sekjen Gerakan Anti Narkotika (GRANAT) Ashar Soeryobroto menilai, fenomena ini bukanlah hal baru.
"Dari dulu begitu. Jadi yang harus menjelaskan adalah menteri dan jajarannya sendiri yang membersihkan," kata Ashar kepada Kricom di Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Menurut Ashar, selama Lapas dan Rutan tak dibersihkan, peristiwa ini akan terus terulang.
"Napi narkoba itu harus bersih. Kan harus streril, kalau tak streril ya begini akibatnya," ungkap dia.
"Karena selama ini bisa bebas lantaran yang jaga enggak bener. Mungkin saja ada yang terlibat. Kalau dikasih angin ya begitu," tambah Ashar.
Ashar juga berharap agar proses hukuman mati yang kini tak terdengar gaungnya bisa segera dilaksanakan.
"Bukan hanya saya, harapan semua supaya mereka (pemerintah) segera melaksanakan," harapnya.