KRICOM - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan kembali ke Indonesia usai menjalani operasi tambahan mata kirinya di Singapura. Namun demikian, Novel belum bisa aktif kembali bekerja di KPK lantaran kondisinya yang belum pulih.
"Sementara ini, Novel harus beristirahat dan harus menjalani perawatan lebih lanjut. Jadi, kapan efektif bekerja bergantung proses penyembuhannya," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2/2018).
Febri menjelaskan, sekitar 90 persen kornea mata kiri Novel Baswedan terbakar setelah disiram air keras pada 11 April 2017. Novel diserang oleh dua orang tak dikenal setelah melaksanakan salat subuh di Masjid Al Ikhsan, di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Terhadap Novel Baswedan dilakukan operasi pertamanya pada 17 Agustus 2017. Setelah operasi tahap pertama, mata Novel tampak putih. Dengan kondisi pertumbuhan selaput mata yang belum merata, operasi tahap dua pun belum dapat dilakukan untuk pemasangan kornea artifisial.
Novel Baswedan pun menjalani operasi tambahan mata kiri di Singapura pada Senin, 12 Februari 2018. Operasi yang melibatkan dokter ahli dari Inggris tersebut berjalan baik hingga jaringan mata Novel diharapkan dapat berkembang dengan baik usai dioperasi.
"Jika proses recovery usai operasi ini sudah selesai, akan direncanakan operasi tahap dua pada April 2018 mendatang," kata Febri.
Menjelang operasi tahap dua itu, kata Febri, status Novel Baswedan tetap pegawai KPK di bagian direktorat penyidikan.
"Sampai dengan hari ini, status Novel Baswedan adalah pegawai KPK di bagian direktorar penyidikan sebagai tim kepala satgas. Posisinya masih sama, namun kapan efektif bekerja bergantung pada proses penyembuhannya. Hal yang paling dekat dan paling besar adalah proses operasi tahap kedua. Jadi setelah operasi tahap kedua proses pemulihannya akan dilihat dan semoga tidak terlalu lama kemudian bisa bekerja di KPK. Masih menangani itu saja sebagai kepala satgas ini," jelas mantan aktivis ICW.