KRICOM - Kriminolog Bambang Widodo Umar menduga MK, pemutilasi dan pembakar mayat istrinya sendiri melakukan aksinya tanpa sadar. Sebab, orang normal tak mungkin tega melakukan pembunuhan semacam itu, apalagi terhadap orang dekat.
Menurut Bambang, dalam keadaan sadar, biasanya pembunuh hanya menikam dan mencekik saja.
"Bisa kemungkinan ini terencana, ada yang tidak. Mungkin dia orang baik dengan melakukan cara-cara menghilangkan alat bukti untuk meninggalkan jejak," kata Bambang kepada Kricom.id di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Bahkan ada dugaan jika sebelum melancarkan aksi kejinya, MK tengah mendapatkan 'bisikan-bisikan' untuk menghabisi nyawa istrinya.
"Ini harus dipastikan melalui pemeriksaan jiwa," kata mantan Perwira Polisi ini.
Guna memaksimalkan pengusutan kasus tersebut, Bambang menyarankan agar Penyidik Polres Karawang menyertakan psikiater untuk mengetes kejiwaan pelaku.
"Seharusnya diperiksa dulu kejiwaanya, jangan langsung dituduh. Kalau dia waras dan terencana, ya dihukum berat. Kalau ada kelemahan jiwa bisa pengadilan yang memutuskan," tutup dosen STIK ini.
Sebelumnya diberitakan, Kamis (7/12/2017) lalu ditemukan sesosok mayat tanpa kepala dan kaki di Dusun Ciranggon III, RT 11, RW 03, Kecamatan Majalaya, Karawang. Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi gosong.
Saat diselidiki, mayat tersebut bernama Nindya yang dibunuh MK, lelaki yang tak lain suaminya sendiri.