KRICOM - Partai Nasdem di DPRD rupanya kurang sreg dengan APBD DKI Jakarta sebesar Rp 77,1 triilun yang telah disahkan. Nasdem menuding banyak program pemerintahan Anies Baswedan yang di slot anggarannya yang tak jelas.
Ketua DWP Nasdem DKI Jakarta, Wanda Hamidah menyoroti soal DP 0 persen yang selama ini digembar-gemborkan Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno.
"Sampai hari ini kami Fraksi Nasdem belum mendapatkan kejelasan atas mekanisme program tersebut. Konsep tersebut harus diperjelas mengenai status kepemilikannya, apakah milik pribadi atau hanya sewa, dan legalitas lahan yang dipergunakan," kata Wanda di Jakarta, Sabtu (2/12/2017).
Wanda menilai terdapat kerancuan definisi di dalam program DP nol rupiah mencuat dengan keterangan sebagai program rumah berbentuk hunian vertikal.
"Sedangkan menurut hemat kami, jika merujuk pada Perda No 1 tahun 2012 tentang RTRW DKI Jakarta Pasal 81 ayat 4, bahwa perumahan vertikal merupakan Rumah Susun," tuturnya.
Selain itu, Wanda juga menyoroti anggaran Rp 28 miliar untuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang terkesan sebagai pemborosan.
"Kami menilai adanya tim tersebut merupakan bentuk pemborosan anggaran secara masif karena kenaikkan anggaran dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 2 miliar menjadi Rp 28 miliar di dalam APBD 2018," katanya dengan nada tinggi.
Selain itu, Anggaran Sekretariat Dewan yang membengkak juga menjadi sorotan partai yang pernah menjadi pendukung mantan Cagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini.
Wanda menilai bahwa postur anggaran Sekretariat DPRD perlu dikaji lebih dalam terkait besaran pos untuk dana kunjungan kerja. Serta tidak adanya koordinasi yang sinergis terkait mekanisme penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah sampai kepada skema penganggaran.
''Kami mengimbau sudah sewajarnya Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah harus melibatkan anggota dewan," ungkapnya.
Wanda berkesimpulan, isi APBD DKI Jakarta cenderung kurang berpihak kepada kepentingan masyarakat Jakarta Pada Umumnya.
"Oleh karena itu, kami partai Nasdem DKI Jakarta bersama dengan Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta menolak seluruh mata anggaran yang tidak prudent tersebut, dan untuk menjadi perhatian semua khalayak untuk memakluminya," tutup wanita yang juga mantan model majalah ini.