KRICOM - Terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto membantah adanya aliran uang e-KTP dalam rekening anak buahnya. Novanto memastikan jika uang yang dititipkan ke kurir dan sekretaris pribadinya, termasuk yang diberikan kepada anak-anaknya bukanlah hasil dari kejahatan.
"Mengenai pembukaan rekening saya clear-kan, saya tidak mengetahui rekening atas nama Pak Abdullah. Namun, deposito itu memang selalu dicairkan, jatuh tempo, terus dimasukkan kembali. Itu bisa saya pertanggungjawabkan sumber-sumbernya bukan hasil kejahatan atau e-KTP," kata terdakwa Setya Novanto dalam sidang perkara pokok e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2018).
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai mendengar kesaksian kurir Novanto, Abdullah yang turut menjadi saksi. Dalam kesaksiannya, Abdullah dicecar berbagai pertanyaan oleh Jaksa KPK, Abdul Basir mengenai kepemilikan uang di rekeningnya hingga bisa bertransaksi miliaran rupiah.
Abdullah mengaku bahwa uang tersebut adalah milik Setya Novanto. Novanto, kata Abdullah sering meminta dirinya melakukan berbagai transaksi seperti pencairan deposito. Sedangkan, pencairan cek melalui sekretaris Novanto yang bernama Kartika Wulansari.
“Deposito-deposito itu memang harus dicairkan saat jatuh tempo, kemudian dimasukkan kembali dan itu bisa dipertanggungjawabkan. Saya pastikan itu bukan hasil kejahatan,” ujar Novanto memberi tanggapan.
Novanto kemudian mencoba mengonfirmasi beberapa fakta yang disampaikan kurirnya itu dengan memberi pertanyaan langsung kepada mantan anak buahnya itu.
“Tentang deposito, apakah sejak 2009 sampai 2010 saya mencairkan langsung melalui saudara Abdullah atau saya meminta Wulan kemudian ke Pak Abdullah?” tanya Novanto.
“Saya diminta melalui Mbak Wulan,” jawab Abdullah.
“Kemudian mengenai Deposito yang sudah dilaporkan ke LHKPN dan tax amnesty, apakah Anda mengetahui hal tersebut karena Wulan selalu bertanya kepada Anda?” cecar Novanto.
“Saya tahu sendiri karena saya yang membayarkan,” tegas Abdullah.
Lalu Novanto juga menanyakan perihal pengiriman kepada putrinya yang tengah bersekolah di Amerika. “Apakah pengiriman uang dan pembelian apartemen di Amerika kepada anak-anak saya dititipkan melalui Pak Abdullah?” tanya Novanto lagi.
“Melalui Wulan,” tukas Abdullah. (Maskah)