KRICOM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno sangat prihatin menanggapi kabar adanya oknum petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) DKI Jakarta yang terlibat narkoba.
Ditemui wartawan di Balai Kota, Sandi mengatakan bahwa dirinya sudah berusaha agar narkoba tak beredar di Jakarta, tetapi malah bisa menyelinap masuk ke kalangan petugas Damkar.
"Kami enggak akan toleransi kalau ini. Narkoba sudah merusak bangsa kita, sudah terlalu jauh masuk. Masak petugas pemadam kebakaran juga pakai narkoba?" ucap Sandi di Balai Kota, Jumat (24/11/2017).
Sandi menilai, oknum petugas Damkar tersebut tak bisa menghormati disiplin 'Pantang pulang sebelum padam' yang menjadi semboyan Damkar. Pasalnya, semboyan tersebut adalah bentuk loyalitas dalam menyelesaikan tugas.
"Dia semboyannya 'Pantang pulang sebelum padam'. Nanti kalau kena narkoba, enggak pulang-pulang gimana? Sudah, kalau narkoba kita seriuslah," ucap Sandi.
Sebelumnya, Polres Jakarta Timur melakukan penangkapan terhadap dua oknum petugas damkar di Kantor Sudin Damkar Jakarta Timur pada hari minggu (19/11/2017). Dari tangan A dan D, polisi mendapat barang bukti berupa satu buah alat hisap sabu dan satu kantong plastik klip bekas sabu.
Ironisnya setelah terjadi penangkapan, seorang oknum polisi dari Polres Jakarta Timur, yaitu Bripka FZ dilaporkan menghubungi Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Gatot. Selanjutnya, Gatot menemui Bripka FZ dan meminta anak buahnya agar tidak diproses hukum dengan kesepakatan uang sebesar Rp 39.200.000.
Oknum polres setuju dan kemudian mendatangi Kantor Sudin Damkar Jakarta Timur pada Selasa (21/11/2017) untuk mengambil uang. Setelah menerima uang, tim Propam Polda Metro Jaya langsung mengamankan lima oknum anggota Polres Metro Jakarta Timur tersebut.