KRICOM - Penolakan dari organisasi masyarakat (Ormas) di tanah air terdengar makin gencar menjelang ajang festival musik elektronik yang bertajuk Djakarta Warehouse Project (DWP) 2017. Sejumlah ormas pun berencana menggelar aksi demonstrasi untuk menggagalkan festival tersebut.
Melihat situasi ini, Polres Jakarta Pusat pun mempersilakan sejumlah ormas itu menggelar demonstrasi menolak berlangsungnya festival DWP, baik sebelum maupun saat hari H. Hal ini ditegaskan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Roma Hutajulu.
"Menyampaikan pendapat di muka umum kan dijamin UU. Kami layani dengan baik sepanjang tidak anarkis. Intinya demonstrasi harus berjalan dengan tertib," ungkap Kombes Roma Hutajulu saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017).
Roma menambahkan, pihaknya akan memberi layanan pengamanan standar terhadap ormas yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum. Nantinya pihak Polres Jakarta Pusat tinggal menunggu surat rujukan pengamanan dari Polda Metro.
"Tinggal menunggu surat tersebut, ya nanti kami akan segera bentuk pasukan untuk pengamanan," ucap Roma.
Namun, lanjut Roma, pihaknya tak akan memperbolehkan anggota ormas melakukan sweeping pada penonton yang datang ke JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Akan ada tindakan tegas buat anggota ormas yang melakukan sweeping terhadap penonton DWP 2017. Tidak boleh ada sweeping, kalau ada kami akan langsung tindak di tempat," tutupnya.