KRICOM - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memindahkan lokasi perayaan Natal dari Kawasan Monas ke JIEXPO Kemayoran menuai kritik. Menurut beberapa pihak, diadakannya perayaan Natal bersama di JIExpo justru akan menimbulkan kecemburuan sosial bagi kelompok agama di luar Nasrani.
Hal tersebut diutarakan oleh Koordinator Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan. Ia bahkan mengatakan, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI tak perlu repot-repot mengadakan perayaan Natal bersama, karena Natal tak perlu dirayakan secara mewah.
"Kalau dia bikin di sana, nanti yang lain ngiri. Bisa bikin konflik horizontal. Yang diperlukan bukan perayaan Natal bersama. Ritual dilakukan di rumah ibadah masing masing, ngapain ngurusin agama orang?" kata Azas kepada Kricom di Jakarta, Rabu (20/12/2017).
Azas juga berpendapat, seharusnya Anies selaku Gubernur DKI justru memberikan pesan-pesan moral yang menjaga keharmonisan umat beragama di kawasan Ibu Kota.
"Harusnya Gubernur ngomong, jangan ada sweeping. Belum lama ini ada kelompok yang mau sweeping kalau ada ornamen Natal," lanjutnya.
"Lebih baik wujudkan janji-janji. Masalah modal saja enggak benar, apalagi masalah Natal. Masalah janji politik saja enggak benar," tutur Azas.
Pria berkepala plontos ini tak yakin, toleransi antarumat beragama di masa kepemimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ini akan berjalan dengan baik.
"Justru akan ada masalah lagi. Dulu enggak ada perdebatan lagi, sekarang ada. Seperti masalah agama, ritual, dan kelompok yang mengatasnamakan agama," tutupnya.