KRICOM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat menyatakan kekagumannya terhadap kepemimpinan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menjalani masa kampanye Pemilihan Presiden AS tahun 2017 silam. Dirinya menyebut Putin seorang pemimpin sejati dibandingkan Presiden AS ke-44, Barack Obama.
Namun kini kekaguman tersebut berubah 180 derajat seiring dengan memanasnya konflik nuklir di Semenanjung Korea. Baru-baru ini, Trump bahkan menuding Putin telah memberikan bantuan kepada Korea Utara (Korut) yang sedang dikenai sanksi embargo perdagangan oleh Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Rusia sama sekali tidak membantu kita dalam menghadapi Korut," ujar Trump saat menjalani wawancara dengan Reuters, Kamis (18/1/2018). "Cina membantu kami, tetapi tidak dengan Rusia."
Kegeraman Trump turut didukung oleh fakta bahwa Rusia menjadi salah satu negara yang setuju untuk menjatuhkan sanksi embargo kepada Korut dengan menandatangani surat sanksi yang dibuat oleh DK PBB tahun 2017 lalu.
Meski begitu, Putin telah menunjukkan perbedaan dalam menyikapi krisis nuklir di Semenanjung Korea. Dalam sebuah pernyataan yang dibuatnya beberapa tahun lalu, Presiden Negeri Beruang Merah tersebut meminta agar AS tidak menyikapi tindakan Pemimpin Besar Korut Kim Jong-un secara berlebihan.
Menurut Putin, Trump sebaiknya menjalin sebuah pembicaraan damai dengan Kim Jong-un demi menciptakan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut. Selain itu, Putin juga sempat mewanti-wanti bahwa ancaman-ancaman yang dilontarkan Trump justru akan memprovokasi Kim untuk semakin giat membangun senjata nuklir.