KRICOM - Polisi akhirnya melanjutkan kasus tewasnya balita bernama Alfarizi Kelvin Hilmansyah (3) yang tertembak senapan angin. Setelah enam bulan berlalu, akhirnya rekonstruksi dilakukan di lokasi kejadian di Kavling Kampung Bendungan, RT 02/06, Desa Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (26/10/2017).
Dari pantauan Kricom dilokasi, pihak penyidik dari Polres Metro Bekasi mengalami kendala terhadap rekonstruksi, karena terduga pelaku SAP (6) menangis ketakutan. Setelah dua jam kemudian, akhirnya pihak kepolisian memutuskan untuk menggantikan peran SAP.
Dalam rekonstruksi, pihak pengacara dari terduga pelaku, SAP(6) serta orang tua dari korban turut hadir. Sayangnya, pihak kepolisian enggan diwawancarai terkait hasil rekonstruksi.
Pihak kuasa hukum korban, Rury Arief Rianto mengatakan, ada unsur kelalaian dari pemilik rumah, Hari Prianggono yang biasa disebut pakde serta Nur Hidayati yang biasa disebut bude.
"Iya tadi kita lihat, ternyata senapan angin tersebut diletakan di dekat TV yang mana dapat terjangkau oleh anak-anak," ungkap Rury kepada Kricom usai rekonstruksi dilakukan.
Selain itu, posisi senapan angin ditembakkan ke korban tepat di depan korban. "Posisinya dari depan dia nembaknya," jelas Rury.
Renhad Simamora, Kuasa hukum dari terduga pelaku, SAP (6) menanggapi, tidak mungkin pelaku yang masih anak kecil bisa menggunakan senapan angin.
"Tidak mungkin anak kecil, wanita, umur 6 tahun bisa menggunakan senapan angin tersebut. Senjata tersebut berat dan hasil uji balistik senjata tersebut sudah dalam keadaan dipompa dan tak terkunci," jelas Renhad.
Renhad melanjutkan, SAP ditakutkan hanya menjadi korban pengalihan. "Iya kita takutkan hanya jadi korban pengalihan saja," tegas Renhad.
Renhad menegaskan, jika pelaku benar SAP, berarti adanya unsur kelalaian terhadap penyimpanan senjata tersebut.
"Kalau memang benar SAP yang nembak, berarti ada unsur kelalaian terhadap senjata tersebut yang bisa dijangkau anak-anak dalam keadaan sudah terpompa dan tidak terkunci," kata Renhad.
Pihak korban mengharapkan supaya pihak penyidik dari Polres Metro Bekasi lebih teliti dan serius dalam menangani kasus tewasnya Alfarizi yang tertembak senapan angin.
"Pihak keluarga korban berharap supaya kasus ini cepat terungkap dan penyidik supaya lebih teliti dan serius dalam menangani kasus ini karena sudah dari bulan mei belum ada pelaku yang ditetapkan," tandas Rury.