KRICOM - Raut wajah UR (58) terlihat sedih saat mengetahui kalau putranya telah disodomi Santo (32), seorang pria tuna wicara yang tak lain adalah tetangganya sendiri.
Saat ditemui Kricom.id, ibu yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang sayur ini berharap polisi menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada pelaku. Dia khawatir, Santo akan mengulangi perbuatannya lagi setelah keluar dari penjara.
"Kalau bisa dihukum mati saja biar tak ada korban lain. Soalnya, saya yakin sekali korban Santo masih banyak," kata UR, Rabu (18/10/2017).
Apalagi, kasus pencabulan yang dilakukan Santo telah merubah perilaku anaknya menjadi pemurung, pendiam dan sering melamun. Padahal, sikap seperti itu sama sekali tidak pernah terlihat di hari-hari sebelumnya.
"Belum lagi, beban mental yang harus diterima jika bertemu teman-temanya di sekolahya. Kadang saya suka sedih. Tapi mau gimana lagi. Yang bisa saya lakukan hanya memberi semangat setiap hari," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang ia dapat, masih banyak korban Santo d isekitar Kampung Bulu. Hanya saja, mereka lebih memilih tutup mulut saat diminta melapor ke kepolisian karena tak kuat menanggung malu.
"Informasi yang saya dapat banyak sebenarnya korbannya, mungkin takut atau malu melapor," tambah UR.
Kanit Reskrim Polsek Tambun, Iptu Hotma Napitupulu menuturkan kalau pelaku mencabuli ketujuh korbannya dengan cara memaksa nonton film porno yang disimpan di ponsel miliknya.
Setelah itu, pelaku mulai meraba, kemudian membuka celana, lalu mencium sampai memasukan alat kelamin ke lubang dubur.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, beberapa korban mengalami robek pada duburnya.
Akibat perbuatannya, pria tuna wicara itu bakal dijerat dengan Pasal 82 ayat 1 nomor 35 dengan ancaman penjara diatas 15 tahun.