KRICOM - Pelaku penculikan KH (10), bocah asal Korea Selatan yang diculik ke Jakarta ternyata mengenali orangtua korban.
Hal tersebut diungkap oleh Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan usai mengumpulkan informasi.
Hendy menyampaikan, penculikan tersebut bermula saat korban diajak liburan ke Bali sejak 24 Oktober 2017. Kemudian pada tanggal 28 Oktober mereka melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Orangtua korban yang merupakan pengusaha di Negeri Gingseng itu bahkan tidak mempermasalahkan anaknya ikut jalan-jalan ke Bali bersama anak-anak pelaku yang merupakan teman korban.
"Anak-anak pelaku dan KH teman dekat, kemudian orangtua juga saling mengenal. Sehingga bisa dikatakan Mr Baek (tersangka) menggunakan kedekatan anak-anaknya dengan korban kemudian mengajak untuk liburan ke Bali," ungkap Hendy di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/11/2017).
Kemudian, lanjut Hendy, saat liburan ponsel milik KH disembunyikan oleh pelaku sehingga tidak bisa komunikasi dengan orangtuanya.
"Pada saat tidak bisa komunikasi dengan orang tua itulah, pelaku mengancam, kalau mau selamat harus setor sejumlah uang, sampai ditransfer Rp 1,8 Miliar itu," kata Hendy.
Berdasarkan kedekatan itulah, hingga Rabu (1/11/2017) malam, korban tidak merasa sedang diculik oleh pelaku.
"Korban KH ini memang tidak merasa menjadi korban penculikan. Dia hanya merasa agak susah hubungi orangtua karena ponselnya disita oleh Mr Seo," ungkap Hendy.
Saat melakukan penangkapan, polisi menemukan tiga orang anak lainnya yang diketahui sebagai anak pelaku. Ketiganya juga merupakan teman dekat korban.
Mengenai modus penculikan, pihak Jatanras masih terus melakukan pendalaman. Hendy juga belum melakukan introgasi kepada korban yang saat ini sedang bersama pihak kedutaan Korea Selatan.
"Malam ini orangtua korban tiba di Jakarta untuk ketemu dengan korban. Setelah menyelesaikan pemeriksaan pelaku, kami akan memeriksa korban," pungkasnya.