KRICOM - Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Jawa Timur prihatin dengan nasib istri Ahmad Budi Cahyono (26), Guru SMAN 1 Sampang yang dianiaya sampai meninggal dunia oleh muridnya sendiri.
Alhasil, mereka mengumpulkan dana hingga Rp169.805.623 untuk membantu keluarga almarhum. Apalagi istri Budi saat ini tengah mengandung anak empat bulan.
"Dana yang terkumpul sebanyak Rp169.805.623 ini, hingga Rabu pagi, dan merupakan sumbangan dari alumni HMI di sejumlah daerah, termasuk di luar Jawa Timur," kata Koordinator Penggalangan Dana, Fathol Arifin seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/2/2018).
Alumni HMI yang menyumbang terhadap guru Budi, bukan hanya dari Jawa Timur, tapi ada juga dari Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Hingga kini total penyumbang sudah mencapai 451 orang.
Kematian guru kesenian SMAN 1 Torjun ini menjadi perhatian keluarga besar Kahmi, karena yang bersangkutan merupakan mantan aktivis HMI Cabang Malang.
Budi dikenal aktif di lembaga kekaryaan HMI, yakni Lembaga Seni Mahsiswa Islam (LSMI), sebuah lembaga seni otonom yang ada dibawah naungan HMI Cabang Malang.
Peristiwa nahas yang dialami Budi bermula ketika dirinya sedang mengajar Seni Rupa berlangsung di Kelas XI SMA Negeri 1 Torjun. Kala itu dia menegur dan mencoret pipi HI (17) lantaran menganggu teman sekelasnya yang sedang belajar.
Tak terima ditegur, HI kemudian mengumpat gurunya dengan kalimat tak sopan. Dia kemudian memukuli Pak Budi hingga mengenai pelipis sebelah kanan.
Beberapa jam setelah penganiayaan terjadi, Budi dikabarkan meninggal dunia. Dari hasil diagnosa dokter di RS dr Soetomo, korban mengalami mati batang otak dan semua organ dalam sudah tidak berfungsi.