KRICOM - Sederet proyek era Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menuai sindiran lantaran hasil pengerjaannya mudah roboh. Teranyar, enam pondasi girder Jalan Tol Depok-Antasari ambruk pada Selasa (2/1/2018) kemarin.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pariera tidak tutup mata atas insiden robohnya proyek era Presiden Jokowi itu. Dia berharap, runtutan insiden ini menjadi perhatian pemerintah.
"Ya saya kira secara teknis itu perlu jadi bahan evaluasi. Secara teknis itu perlu jadi bahan evaluasi karena kita membangun itu untuk sesuatu yang jangka panjang," kata Andreas saat ditemui di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2017).
Pada dasarnya, kata dia, insiden robohnya proyek pembangunan tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Kasus semacam ini, juga pernah terjadi di Cina, hingga Korea Selatan.
"Kasus seperti ini banyak terjadi di Cina, atau di Korea. Ketika mereka mengejar target pelaksanaan begitu cepat, kemudian terjadi kualitasnya menjadi kurang perhatian," ungkap dia.
Begitupun dengan pembangunan di Indonesia, dia menduga, insiden robohnya proyek karena mengejar waktu. Pasalnya, kata dia, pemerintah era Jokowi tengah melakukan percepatan pembangunan.
"Nah tapi ini harus jadi bahan evaluasi, sehingga tidak terjadi lagi. Ya bahwa kecelakaan pasti ada di setiap proses, tapi yang paling baik zero accident," pungkasnya.
Selasa (2/1/2017), enam pondasi girder proyek Jalan Tol Depok-Antasari, tepatnya di Jalan Simatupang, Jakarta Selatan roboh. Berdasarkan olah TKP, insiden tersebut terjadi karena eskavator mengenai salah satu blok girder. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Ambruknya proyek pembangunan jalan ini bukan kali pertama. Sebelumnya, beberapa proyek infrastruktur jalan juga mengalami hal serupa. Sebut saja jatuhnya pagar pembatas proyek MRT yang menimpa pengendara motor di Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2017) silam.
Rentetan kecelakaan kerja dalam pembangunan infrastruktur ini tak pelak mendapat perhatian dari masyarakat. Salah seorang warganet bernama Hanny Kristianto bahkan mengunggah pengalamannya saat insiden robohnya tol Depok-Antasari.
"Suara keras robohnya Jalan Tol Depok Antasari di Jalan Simatupang tadi membuat khawatir dan ngeri. Bagaimana jika sudah bisa dilewati lalu roboh saat lalu lintas padat," tulis akun Facebook Hanny Kristianto, Selasa (2/1/2018).
Dalam postingan lain, Hanny juga menyertakan beberapa potret robohnya pembangunan infrastruktur era Joko Widodo. Beberapa di antaranya foto grider Tol Pemalang-Batang, robohnya crane pembangunan lingkar luar Bogor, Jalan Tol Pasuruan, Jembatan Tanipah di Kabupaten Barito Kuala Selatan, Kalimantan Selatan, serta beberapa lainnya.
Hasilnya, tulisan itu mendapat respon dari warganet. Sedikitnya unggahan itu disukai oleh 5,9 ribu warganet dan 5.531 kali dibagikan, serta 890 komentar.
Berdasarkan laman resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), setidaknya ada 74 proyek di sektor jalan yang masuk pada proyek strategis nasional. Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari sepanjang 21,54 km menjadi salah satunya.