KRICOM - Hukuman penjara nampaknya tidak membuat perampok kapok melakukan aksinya. Buktinya, aksi kejahatan jalanan masih banyak terjadi, tak terkecuali di tahun 2017.
Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho menuturkan kalau sejak awal tahun 2017 pihaknya sudah 77 kali memberi tembakan tegas. Akibat hal ini, delapan di antaranya meninggal dunia.
"Sampai September 2017 ini sudah ada 77 orang rampok yang kita tindak tegas dan meninggal dunia. Hal itu kita lakukan karena sudah membahayakan nyawa anggota saat penangkapan," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho kepada wartawan di kantornya, Senin (9/10/2017).
Contohnya seperti pengungkapan kasus perampokan yang dialami Wita Astuti (31) di Jalan Putri Hijau persisnya di depan kantor Samsat. Kala itu, perampok warga Tembuh ini terpaksa ditembak mati karena membahayakan.
"Dari pengungkapan kasus perampokan yang terjadi di Jalan Putri Hijau depan kantor Samsat ada empat pelaku kita amankan. Satu pelaku di antaranya kita lakukan tindak tegas atau meninggal dunia," ungkap Febriansyah.
Para pelaku diketahui bernama Zul Armain Siringoringo alias Armen (29) warga Jalan Sentosa Lama, Lorong Antara, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan berperan membonceng Andi Roban alias Andi.
Andi Roban (25) warga Jalan Satria Barat, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan meninggal dunia, berperan merampas tas milik korban.
Juli Andika Pohan alias Andi (25/10/2017) warga Jalan HOS Cokroaminoto, Lorong Sanun, Kelurahan Sei Kera, Kecamatan Medan Perjuangan berperan menjual handphone milik korban.
Terakhir adalah Dina Mutiara Putri alias Putri Mutiara (22) warga Jalan Lubuk Kuda, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan berperan menampung barang hasil rampokan.