KRIMINALITAS.COM, Depok - Malang benar nasib CTD (23) yang tinggal di Gang Pinang, Kecamatan Beji, Kota Depok, ini. Arsitek yang bekerja di Jakarta Utara mendapatkan tindak pelecehan seksual oleh seorang pengendara motor saat hendak berangkat bekerja. Ulah kejahatan baru ini pun langsung dilaporkan korban ke Mapolresta Depok.
Korban, CTD mengatakan, peristiwa pecehan tersebut di dapatkannya saat hendak keluar gang menuju Jalan Raya Margonda 1 untuk menaiki angkutan umum menuju tempat kerja, pada Selasa (12/09), pagi, lalu. Dimana, saat dirinya sedang menunggu angkutan umum itu pelaku yang menggunakan motor Honda Beat bernopol B 2730 EAA tiba-tiba berhenti dan langsung meremas payudaranya. Setelah itu pelaku langsung tancap gas dari lokasi setelah dirinya berteriak minta tolong.
"Awalnya saya kira jambret, tahunya orang ini pelaku pelecehan seksual. Dari arah belakang, pelaku langsung remas payudara saya. Ya sempat saya tarik motor pelaku, tetapi saya jatuh karena mereka tancap gas," katanya kepada Kriminalitas.com saat ditemui di Mapolresta Depok, Rabu (13/9/2017).
Dalam ingatan sang arsitek berparas ayu ini, ada beberapa ciri-ciri pelaku yang melakukan tindak pelecehan terhadap dirinya dimuka umum tersebut. Yakni pelaku menggunakan jaket hitam, menggunakan helem dan masker, tinggi badan sekitar 169 cm. Pelaku meremas payudaranya dengan menggunakan tangan kiri saat berkendara.
"Tidak jelas wajahnya saya lihat, karena pakai masker. Yang saya ingat ciri-cirinya hanya itu saja. Yang jelas pelat nomor motornya saya ingat sampai sekarang. Saya sangat malu diperlakukan seperti ini," jelasnya.
Tak sampai di sana, CTD pun mengaku kasus pelecehan seksual itu sudah dua kali ia alami selama tinggal di Depok. Pelecehan pertama di dapatkannya besama dua rekannya pada Agustus 2017 lalu. Saat itu pelaku yang menggunakan motor Honda Vario putih meremas payudaranya dan dua rekannya saat hendak berangkat bekerja.
Dengan adanya peristiwa pelecehan seksual kepada perempuan dirinya berharap polisi dapat menangkap para pelaku tersebut.
"Kayaknya pelaku cari mangsa di wilayah situ. Ada teman kosan juga mengaku pernah digituin. Saya rasa korbannya banyak, tapi enggak ngelapor. Di sini kebanyakan yang ngekos mahasiswi. Saya minta polisi tangkap pelaku dan diberikan hukuman berat," pungkasnya.