KRICOM - Rumah mantan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Mayjen TNI (Purn) diduga ditembak orang tak dikenal. Insiden ini terjadi pada Selasa (30/1/2018) sekitar pukul 14.45 WIB di Jalan Bukit Pasir, Pasir Gunung Selatan, Depok, Jawa Barat.
Beruntung, peristiwa itu tidak menimbulkan korban. Istri dan asisten rumah tangga Tatang tidak mengalami luka, sementara Tatang sedang pergi ke luar kota.
Tatang pun menceritakan detik-detik penembakan di rumahnya. Peristiwa terjadi saat istri Tatang sedang duduk di teras depan. Tiba-tiba, istrinya mendengar suara keras, lantaran khawatir, istri Tatang langsung masuk ke dalam rumah. Sementara asisten rumah tangga pun diperintahkan untuk mengecek kondisi.
Saat dicek ternyata kaca rumah Tatang mengalami retak. Tak hanya itu, ada lingkaran kecil yang diduga bekas tembakan. Sadar ada yang tak beres, Tatang langsung ditelepon oleh istrinya. Dia kemudian melaporkan kejadian ini ke Polresta Depok.
Selang beberapa lama, polisi pun datang dan langsung melakukan penyisiran di lokasi. Tatang pun menduga, penembakan ini dianggap sebagai bentuk teror.
"Saat ini saya beserta keluarga telah mengalami tindakan teror," ujar Tatang di rumahnya, Minggu (4/1/2018).
Tatang mendesak kepolisian agar dapat mengusut tuntas kasus dugaan penembakan ini.
"Tindakan teror menggunakan senjata adalah kejahatan besar yang harus mendapat penegakan," tegasnya.
Masih Diselidiki
Sementara itu, Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, jajarannya masih melakukan penyelidikan kasus dugaan penembakan itu. Menurutnya, anak buahnya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, Polisi juga sudah meminta keterangan dari beberapa saksi di lokasi. Termasuk meminta keterangan Tatang.
"Semalam, kami sudah ketemu sama beliau. Karena beliau juga baru pulang dari luar kota," kata Didik kepada wartawan, Senin (5/2/2018).
Didik menambahkan, di kaca rumah yang diduga tertembak itu juga tidak berlubang.
"Enggak ada lubang. Kaca itu tidak berlubang, tapi retak. Kan itu kaca setenal 12 Mm, kemudian di dalam kaca itu di kasih kaca film, jadi pecah retak," paparnya.
"Tidak ditemukan ada lubang, ada titik sentuhnya itu tapi tidak sampai tembus," kata Didik.
Pria Berbadan Tegap
Tatang pun sepertinya membantah jika hal tersebut bukan kasus penembakan. Pasalnya, dari keterangan tetangganya, sempat ada seorang pria berbadan tegap dan memakai jaket yang belanja di warung dekat rumah Tatang. Pria tersebut datang sebelum insiden terjadi.
Setelah dari warung, pria itu berjalan ke arah rumah Tatang. Dia baru pergi setelah 30 menit. Tatang yakin jika orang tersebut bukan warga perumahan. Dia juga menduga jika pria itu merupakan pelaku penembakan.
"Pria itu bukan warga sini. Belum pernah dilihat sebelumnya. Kemungkinan itu diduga adalah pelaku," imbuhnya.
Ketika disinggung apakah Tatang punya musuh atau terkait dengan Pilkada Jawa Barat, Tatang membantahnya.
"Saya kira tidak ada alasan untuk mereka melakukan teror kepada saya. Jika teror ini dilakukan untuk membungkam suara kami yang selalu lantang menolak ketidakadilan dan istiqomah dalam membela kebenaran, maka 1000 peluru tidak akan mampu membungkam kami," tegasnya.
Bahkan, Tatang mewanti-wanti pelaku. Dengan tegas dia mengatakan, pelaku tidak dapat tidur dengan nyenyak karena sedang diburu polisi.
"Saya ingin menyampaikan kepada kalian yang telah meneror kami, bahwa kalian tidak akan dapat tidur dengan nyenyak, karena aparat penegak hukum akan menemukan kalian di manapun kalian berada," pungkasnya.