KRICOM - Selasa (2/1/2017), enam pondasi girder proyek Jalan Tol Depok-Antasari, tepatnya di Jalan Simatupang, Jakarta Selatan roboh. Berdasarkan olah TKP, insiden tersebut terjadi karena eskavator mengenai salah satu blok girder. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Ambruknya proyek pembangunan jalan ini bukan kali pertama. Sebelumnya, beberapa proyek infrastruktur jalan juga mengalami hal serupa. Sebut saja jatuhnya pagar pembatas proyek MRT yang menimpa pengendara motor di Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2017) silam.
Rentetan kecelakaan kerja dalam pembangunan infrastruktur ini tak pelak mendapat perhatian dari masyarakat. Salah seorang warganet bernama Hanny Kristianto bahkan mengunggah pengalamannya saat insiden robohnya tol Depok-Antasari.
"Suara keras robohnya Jalan Tol Depok Antasari di Jalan Simatupang tadi membuat khawatir dan ngeri. Bagaimana jika sudah bisa dilewati lalu roboh saat lalu lintas padat," tulis akun Facebook Hanny Kristianto, Selasa (2/1/2018).
Saat dikonfirmasi, pria yang aktif di lembaga Mualaf Center Indonesia (MCI) ini membenarkannya.
"Kemarin saya habis lewat sana, sampai rumah langsung posting," ujar Hanny kepada Kricom.id, Rabu (3/1/2018).
Dalam tulisannya, ia pun mempertanyakan proyek pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang kerap mengalami kecelakaan kerja.
"Mengapa terjadi berulang kali dalam waktu berdekatan ini banyak jalan tol bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Presiden Joko Widodo roboh?" tulisnya.
Menurutnya, insiden tersebut seharusnya tak terjadi jika pembangunan dilakukan secara profesional. Jika hal itu diabaikan, bukan tidak mungkin tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan akan terus menurun.
"Pembangunan merupakan faktor tak terpisahkan dari kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan. Siapa yang harus bertanggung jawab?" jelasnya.
"Ah, semoga saja bukan salah pilih kontraktor atau bahkan ada korupsi/kolusi penyebab dari robohnya beberapa proyek strategis nasional ini. Atau lainnya?" tambahnya.
Dalam postingannya, ia juga menyertakan beberapa potret robohnya pembangunan infrastruktur era Joko Widodo. Beberapa di antaranya foto grider Tol Pemalang-Batang, robohnya crane pembangunan lingkar luar Bogor, Jalan Tol Pasuruan, Jembatan Tanipah di Kabupaten Barito Kuala Selatan, Kalimantan Selatan, serta beberapa lainnya.
Hasilnya, tulisan itu mendapat respon dari warganet. Sedikitnya unggahan itu disukai oleh 5,9 ribu warganet dan 5.531 kali dibagikan, serta 890 komentar.
Berdasarkan laman resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), setidaknya ada 74 proyek di sektor jalan yang masuk pada proyek strategis nasional. Pembangunan Jalan Tol Depok - Antasari sepanjang 21,54 km menjadi salah satunya.