KRICOM - Hadirnya gembong narkoba asal Indonesia tidak lepas dari sokongan gembong narkoba kelas internasional. Narkoba yang masuk ke Indonesia kebanyakan dipasok oleh bandar-bandar luar negeri. Kali ini, KRICOM akan membahas bandar narkoba internasional yang sepak terjangnya menghebohkan pemberitaan media.
3. Frank Lucas
(Foto: biography)
Frank Lucas merupakan salah satu bandar narkoba terbesar di negeri Paman Sam. Pria yang kerap disapa Superfly berjaya di New York pada tahun 1960 hingga 1970. Meski jadi bandar, dia tak gentar untuk langsung turun ke lapangan ketika membeli narkoba. Ya, tanpa makelar atau perantara. Kekayaannya sendiri mencapai US $52 juta.
Namun, perjalanan Superfly terganjal. Dia ditangkap polisi dan diseret ke meja hijau. Pada tahun 1976, Lucas divonis 70 tahun penjara akan tetapi dibebaskan 5 tahun kemudian. Pada tahun 1984, ia divonis penjara kembali namun lagi-lagi dibebaskan pada tahun 1991.
Kisah perjanlanan hidup Lucas diangkat menjadi sebuah film True Crime berjudul 'American Gangster' yang dibintangi oleh Denzel Washington.
2. Joaquin "El Chapo" Guzman
(Foto: biography)
El Chapo memulai karirnya sebagai gembong narkoba pada tahun 1970-an dan menguasai pasar Meksiko. Sebelum berjaya, El Chapo bekerja sebagai bawahan dari pengedar narkoba lain. Pada akhir tahun 1980-an, ia memulai membangun jaringannya sendiri. Linknya tersebut dikenal sebagai Sinaloa Cartel. Kartel tersebut bergerak dalam penyelundupan ganja, methamphetamine, kokain dan heroin.
Perjuangan El Chapo membuahkan hasil, pada tahun 2009 hingga 2011 dia dinobatkan sebagai salah satu orang terkuat di dunia oleh majalah Forbes. El Chapo sendiri mempunyai kekayaan sebesar US $ 1 miliar atau setara Rp 13,9 triliun.
Sepak terjang El Chapo sempat diredam polisi setempat. Dia pertama kali ditangkap di Guatemala pada 1993 dan melarikan diri dari penjara Puente Grande pada 2001 dengan cara bersembunyi di keranjang cucian dan menyuap petugas.
Sejak saat itu dia tak pernah ditangkap. Usai menjadi buronan selama 13 tahun, El Chapo kembali ditangkap pada 2014. Akan tetapi, dia kembali kabur pada Juli 2015 dengan menggali terowongan sepanjang 1,5 km di dalam kamar mandi penjara Altiplano.
Pada 8 Januari 2016, El Chapo akhirnya berhasil dibekuk kembali. Kini, ia sedang menunggu vonis dan ditahan di sebuah penjara di Manhattan, New York, Amerika Serikat.
1. Pablo Emilio Escobar Gaviria
(Foto: The Most 10)
Pablo Escobar bisa dibilang sebagai salah satu bandar narkoba paling brutal di dunia. Dia dikenal sebagai 'Raja Kokain' dan merupakan bos dari kartel Medellin.
Menggeluti bisnis narkoba membuat Escobar kaya raya. Di usianya yang baru 26 tahun, tabungannya di bank telah mencapai lebih dari $3 juta.
Di pertengahan 1980-an, kartel Medellin meraup pundi-pundi hingga $420 juta per pekan, atau sekitar $22 miliar per tahunnya. Escobar menguasai sebagian besar pasar obat yang masuk ke Amerika Serikat, Meksiko, Puerto Rico, Republik Dominika, Venezuela, dan Spanyol.
Pada masanya, kartel yang dijalankan oleh Escobar ini bertanggung jawab atas 80% dari seluruh penyelundupan kokain ke Amerika Serikat. Di samping itu, Escobar juga bertanggung jawab atas kematian ribuan nyawa termasuk warga sipil, polisi dan pejabat negara.
Berbeda dengan pengedar narkoba lainnya, Escobar pernah berambisi untuk menjadi presiden Kolombia. Walaupun gagal, ia sempat menududuki kursi DPR. Kehidupannya dijadikan sebuah film seri di Netflix berjudul 'Narcos'.
Itu dia tiga gembong narkoba terbesar yang pernah berkuasa. Semoga tidak ada gembong narkoba sebesar ini berkuasa di Tanah Air ya.