KRICOM - Malaysia membuktikan keseriusannya dalam memberikan bantuan kepada warga Rohingya yang saat ini tengah mengungsi di Bangladesh. Menurut laporan media setempat, Pemerintah Malaysia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan ke tempat para pengungsi Rohingya bermukim, tepatnya di Cox's Bazaar, Bangladesh.
Seperti dirilis New Straits Times, bantuan kemanusiaan tersebut dikirim melalui sebuah badan kemanusiaan bernama 'Negaraku Prihatin'. Adapun bantuan tersebut dilaporkan memiliki berat total hingga 56,6 ton dan dikirim menggunakan maskapai penerbangan Malasia Airline.
"Kami berharap bantuan ini bisa sedikit memberikan rasa lega kepada warga Rohingya. Ini merupakan bentuk semangat yang diusung oleh 'Negaraku Prihatin'," ujar Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Razak.
Razak juga memuji sikap maskapai penerbangan nasional Malaysia Airline yang juga bersedia untuk mengirimkan kargo yang terdiri dari biskuit, handuk, sikat gigi, popok sekali pakai, selimut, dan kebutuhan-kebutuhan sehari-hari lainnya.
"Saya amat bangga dengan Malaysia Airlines," sambung Razak.
Adapun bantuan kemanusiaan yang dikirimkan pada hari Minggu (22/10/2017) sekitar pukul 14.30 waktu setempat itu, merupakan bantuan kemanusiaan ketiga dari Pemerintah Malaysia. Hal tersebut menunjukkan bahwa Malaysia benar-benar serius untuk menangani krisis kemanusiaan yang menimpa warga Rohingya.
"Mereka tidak memiliki tempat untuk membersihkan diri. Mereka juga kehilangan akses air bersih dan sumber-sumber air juga dibatasi oleh Pemerintah Bangladesh, karena beberapa di antaranya dikabarkan telah tercemar arsenik," ujar pemimpin dalam pengiriman bantuan kemanusiaan, Rudy Malik.
Sebelumnya, Malaysia juga telah berencana untuk membangun sebuah rumah sakit darurat di kamp pengungsian warga Rohingya. Rumah sakit yang diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 3,5 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 11 miliar, bakal mulia dibangun pada bulan November mendatang.
Tak hanya itu, Pemerintah Malaysia juga akan mengirimkan sejumlah tenaga medis ke kawasan Cox's Bazaar, tempat kamp pengungsi Rohingya dibangun. Tenaga-tenaga medis tersebut rencananya akan dipekerjakan di rumah sakit tersebut untuk melayani berbagai keluhan kesehatan dari warga Rohingya.