KRICOM - Terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto mengaku kaget dengan ditangkap tangan salah satu kader Golkar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Subang, Rabu (14/2/2018) dini hari kemarin.
"Saya kaget juga ya, dari Golkar," kata Setya Novanto sebelum sidang perkara pokok e-KTP, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (14/2/2018).
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, kader Golkar mendapat instruksi dari awal untuk tidak terlibat kasus menjelang Pilkada 2018. "Padahal sudah diinstruksikan sejak awal gitu. Sejak saya ada gitu sudah kita kumpulkan," jelasnya.
Mantan Ketua DPR itu pun merasa prihatin dengan penangkapan Bupati Subang, Imas Aryumningsih yang kini berstatus tersangka suap perizinan pemerintahan kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pasalnya, menurut Novanto, Imas cukup berhasil mempertahankan elektabilitasnya sebagai Bupati Subang. "Ibu Imas itu, dia sangat berhasil belakangan ya, selain elektabilitasnya tinggi, juga dalam pembangunan juga investasinya cukup meyakinkan, ya saya cukup prihatin lah," ungkap Novanto.
Sebelumnya, KPK berhasil mengamankan delapan orang dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan di Subang. Kemudian, KPK menaikkan status empat orang menjadi tersangka. Salah satunya, Bupati Subang, Imas Aryumningsih.
Imas diduga bersama beberapa pihak lain menerima hadiah dari swasta atau pengusaha terkait pengurusan perizinan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang yang diajukan dua perusahaan, yaitu PT ASP dan PT PBM senilai total Rp 1,4 miliar.
Pemberian suap itu dilakukan untuk mendapatkan lzin Prinsip untuk membuat pabrik atau tempat usaha di Kabupaten Subang. Diduga, hadiah tersebut diberikan pengusaha melalui sejumlah orang dekat Bupati. Orang dekat tersebut bertindak sebagai pengumpul dana.