KRICOM - Ustaz Abdul Somad mendapat penolakan ketika ingin berdakwah di Hongkong. Saat baru mendarat di bandara, dia sudah diadang petugas imigrasi guna menanyakan maksud kedatangannya.
Pengamat Politik Arbi Sanit menilai penolakan terhadap Abdul Somad merupakan langkah tepat. Sebab dalam beberapa ceramahnya di Tanah Air, dia selalu menyinggung soal kebebasan beragama.
"Kalau (Ustaz Somad dibiarkan ke Hongkong) bisa saja membuka jalur orang menjadi ekstrim, menjadi radikal, garis keras. lalu membuka pintu ke teroris, makanya diusir di tempat tempat lain," kata Arbi kepada Kricom di Jakarta, Selasa (26/12/2017).
Pengajar dari Universitas Indonesia ini melanjutkan, seharusnya Uztad Somad dibatasi dalam menyampaikan ceramahnya.
"Karena bisa membuat agama menjadi tak baik. Agama menjadi sumber penghasutan," tutupnya.
Abdul Somad dilarang masuk ke Hong Kong pada Sabtu (23/12/2017) sore. Otoritas imigrasi Hong Kong tidak menjelaskan motif penolakan terhadap Abdul Somad.
Lewat akun Facebooknya, Abdul Somad menduga pelarangan terhadap dirinya terkait dengan dugaan terorisme.
"Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme," kicau Ustaz Somad.
Atas kejadian itu, Abdul Somad batal memberikan dakwah di hadapan pada Tenaga Kerja Indonesia di Hong Kong.