KRIMINALITAS.COM, Palembang - Bentrokan akibat penolakan taksi berbasis online kembali terjadi. Belum lama ini, para sopir angkot di Kota Palembang melakukan sweeping terhadap para pengemudi taksi online di kawasan tersebut.
Dalam aksi sweeping yang dilaksanakan pada hari Senin (21/8/2017), sebuah mobil yang diduga taksi online dirusak oleh massa. Seorang penumpang juga turut menjadi korban akibat dipukul dari luar jendela.
Berdasarkan pantauan di lapangan, puluhan massa yang semula hanya melakukan demo di depan Gedung DPRD Sumatera Selatan, langsung turun ke jalan mengecek puluhan mobil.
Alhasil salah satu mobil diduga taksi online pun disetop. Tanpa menunggu lama, massa langsung melakukan pemukulan dari luar jendela mobil dan merusak mobil dengan kayu.
Bahkan, massa berupaya masuk ke dalam mobil untuk mengeluarkan pengemudi. Namun, pengemudi langsung menancapkan gas dalam kondisi mobil yang hancur.
Bambang (35), salah satu sopir angkot yang ikut dalam aksi sweeping tersebut mengatakan, dirinya kesal dengan keberadaan taksi online. Menurutnya, pendapatan harian menjadi berkurang.
Ia juga menuturkan, pendapatannya sebagai sopir angkot hanya Rp 400 ribu per hari, dipotong untuk setoran Rp 130 ribu, lalu untuk beli bensin Rp 100 ribu. Jadi hasil bersihnya kadang hanya berkisar Rp 170 ribu.
"Semenjak adanya taksi online itu, pendapatan kami berkurang bahkan kadang tidak dapat penghasilan," katanya sopir jurusan KM45 Palembang di sela-sela aksi sweeping.
Ia minta agar taksi online ini dihentikan oleh pemerintah. Sebagai sopir angkot tentunya juga mengharapkan penghasilan dari angkot mereka.
"Kami juga perlu makan kalau taksi online terus berjalan bisa-bisa kami tidak makan," pungkasnya.