KRICOM - Peredaran narkoba di Indonesia termasuk dalam kategori darurat. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Narcotics Watch (INW), Budi Tanjung hal ini ditandai dengan banyaknya pemadat dan pengedar yang ditangkap oleh aparat kepolisian.
"Bayangkan, tak ada satu polsek di Indonesia yang bersih dari tangkapan narkoba," tegas Budi saat dihubungi KRICOM, Sabtu (17/2/2018).
Budi menambahkan, indikator narkoba masih subur di Indonesia dengan adanya kelab malam yang masih beroperasi. Meskipun kelab-kelab itu tidak seluruhnya sebagai tempat penyalahgunaan narkoba.
"Indikatornya kan tempat hiburan malam masih buka. Tapi bukan berarti di mereka menggunakan di tempat hiburan. Tapi pemadatnya sudah 'pakai' di rumah atau kosan kemudian mereka pergi ke kelab malam agar lebih enjoy," jelasnya.
Budi mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum seperti Polri dan BNN untuk komit memberantas narkoba.
"Komitmen untuk memberangus narkoba sudah dilakukan level atas di aparat penegak hukum, tapi untuk level bawah ini yang masih diragukan," imbuhnya.
"Level bawah ini diduga masih 'memelihara' jaringan-jaringan narkoba," lanjutnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, tak hanya aparat penegak hukum dan pemerintah yang bekerja. Masyarakat pun harus turut andil dalam gerakan pemberantasan narkoba.
"Yang jelas, harus menjalankan tugas dan fungsi masing-masing," pungkasnya.