KRICOM - Diaraknya pasangan kekasih diduga mesum oleh warga juga disoroti oleh Kriminolog dari Universitas Indoensia (UI), Adrianus Eliasta Meliala. Dia menilai, video viral yang merekam peristiwa tersebut terjadi karena tidak ada tokoh masyarakat (tomas) yang dianggap berwibawa.
Seharusnya, menurut dia, Ketua RT dan RW adalah sosok yang dapat mencegah warga melakukan aksi main hakim sendiri. Namun, ironisnya, Ketua RT malah ikut memprovokasi.
"Harusnya ada tokoh yang memiliki karismatik, tetapi yang terjadi RT malah terlibat. Seharusnya dia yang mencegah warga agar jangan sampai terbawa arus," ujarnya kepada Kricom.id, Kamis (16/11/2017).
Selain itu, Meliala mengungkapkan bahwa masyarakat belum bijak dalam menggunakan media sosial (medsos) sehingga mereka sembarangan mengedarkan video yang dapat mengundang kemarahan.
"Itu peninggalan (budaya) masa lalu tahun 2000, orang pelaku curanmor diarak, sekarang pelaku mesum. Ini yang seharusnya ditinggalkan," pungkas mantan Komisoner Kompolnas ini.
Seperti diketahui sebelumnya, sebuah video viral sepasang kekasih yang diduga berbuat mesum yang tengah diarak oleh warga beredar luas.
Meski keduanya korban sudah meminta ampun, warga tetap menelanjanginya, bahkan menganiayanya dan mengaraknya ke rumah pengurus RW.