KRICOM - Aksi main hakim yang menimpa pasangan terduga mesum di Cikupa, Tangerang diduga terjadi karena pemahaman agama yang salah kaprah di masyarakat. Bahkan, cenderung berlebihan sehingga mengabaikan norma-norma yang berlaku.
Sosiolog Musni Umar mengatakan, dalam salah satu ajaran Islam mengajarkan agar masyarakat membela yang baik dan melawan hal yang tak benar.
"Keyakinan itu dipakai mereka untuk membela yang baik dan melawan yang tak benar. Di sini awalnya masyarakat kita suka main hakim sendiri," kata Musni kepada Kricom.id di Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Rektor Universita Ibnu Choldun ini melanjutkan, dalam hadis nabi juga disebutkan jika melihat sesuatu yang tak benar, maka hendaknya dengan kekuasaan yang dimiliki, manusia harus menghentikannya.
"Makanya kalau ada dugaan mesum, mereka melakukan dengan cara sendiri," tuturnya.
Musni yakin, mayoritas para pelaku kekerasan persekusi itu adalah orang-orang yang tingkat pendidikannya rendah yang mengakibatkan kesalahan dalam mengartikan ajaran agama.
"Mereka yang melakukan hal itu biasanya memiliki pemahaman agama yang tinggi, tapi pendidikan itu minim. Selain itu juga mereka tak mendapatkan pencerahan dan pengalaman," tutupnya.
Aksi main hakim itu terjadi kepada MA dan R. Saat itu, sekelompok warga menggerebek kontrakan yang disewa MA di Kampung Kadu RT 7, RW 3, Sukamulya, Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (11/11/2017) sekitar puku 23.30 WIB.
Lantaran dituduh berbuat mesum, R dan MA dipaksa melepaskan pakaian dan diarak warga keluar kontrakan. Hal tersebut diabadikan melalui rekaman video yang tersebar melalui sosial media.