KRICOM - Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Kalau tidak ada kehadiran mereka, mungkin enggak akan ada orang pintar di dunia ini.
Namun entah kenapa, belakangan ini banyak sekali murid berperilaku tidak sopan kepada gurunya. Salah satunya seperti yang dilakukan HI (16), siswi kelas 3 SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura.
Hanya karena ditegur depan kelas, HI tega memukuli gurunya, Ahmad Budi Cahyono (26) sampai tersungkur ke lantai. Beberapa jam setelah pemukulan itu, Pak Guru dinyatakan meninggal dunia karena mati batang otak.
Psikolog Anak dari Universitas Soegijapranata, Endang Widyorini menilai perilaku brutal HI dikarenakan budaya sopan santun sudah mulai luntur. Anak-anak zaman sekarang lupa bahwa guru merupakan orangtua kita selama di sekolah.
"Nampaknya nilai-nilai tentang menghargai guru sudah berubah. Penanaman nilai-nilai itu luntur karena pendidikan dalam keluarga. Lunturnya penghargaan terhadap guru akhirnya membuat siswa jadi berani," kata Endang saat dihubungi Kricom.id, Selasa (6/2/2018).
Selain itu, lunturnya budaya sopan santun kepada orangtua juga dipengaruhi tayangan televisi. Di mana dalam figur tersebut, sosok guru digambarkan sebagai karakter yang kurang pantas.
"Lihat saja di TV atau sinetron, seringkali figur guru digambarkan sebagai sosok yang galak, konyol, jadi diremehkan siswanya kan," ujar Endang.
"Sekarang jadi sudah enggak ada lagi hormati gurumu, sayangi teman, itulah namanya kau murid budiman," tambahnya.
Belajar dari kejadian ini, Endang mengimbau kepada setiap orangtua memperbaiki pola asuh yang salah. Karena apabila anak kurang mendapat kasih sayang, mereka jadi mencari perhatian di luar rumah.
"Selain itu guru juga perlu mengembangkan pola komunikasi yang cerdik dengan siswa. (Ajarkan) bagaimana nilai-nilai menghormati guru atau orang lebih tua," tutup Dosen Magister Psikologi ini.