KRICOM - Meskipun hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) kian memanas, tetapi beberapa pihak tetap yakin kedua negara tersebut tak akan terlibat perang dan semua konflik akan diselesaikan secara damai.
Salah satu pihak yang meyakini hal tersebut adalah Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson. Dalam pernyataan yang diungkapkannya pada Jumat (10/11/2017), AS dan Korut akan sepakat untuk menggelar diplomasi demi menyudahi krisis nuklir di Semenanjung Korea.
"Pada akhirnya, kita akan tiba di satu hari di mana kami berdua akan sepakat mengatakan, 'ya'. Saat itu mungkin adalah waktu yang baik untuk memulai dialog," ujar Tillerson saat akan berangkat dari Beijing, Cina menuju Danang, Vietnam.
Namun Tillerson yang akan mendampingi Presiden AS Donald Trump untuk hadir di forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mengatakan, dirinya tak mau berspekulasi terkait sikap diam yang ditunjukkan oleh Pemimpin Besar Korut, Kim Jong-un.
"Saya akan terus mencari periode yang relatif tenang dan melihat indikasi dari Kim Jong-un untuk memulai sebuah dialog. Bukan negosiasi, tetapi hanya sebuah dialog," tegas Tillerson, seperti dikutip dari Bloomberg.
Namun di kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri AS ke-69 ini juga meminta agar Korut segera menghentikan semua program pengembangan senjata nuklirnya.
"Jika Korut ingin terus hidup di bawah rezim diktator, kami akan biarkan. Namun ketika Kim Jong-un mulai menggunakan senjata nuklir, maka ia mengubah semua situasi," pungkas Tillerson.
Seperti diketahui, sampai saat ini Korut diduga masih terus mengembangkan persenjataan nuklirnya. Hal tersebut diduga sebagai salah satu bentuk kesiagaan untuk menghadapi serangan-serangan militer dari AS.