KRICOM - Korea Utara (Korut) ternyata telah mendengar ancaman yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat berkunjung ke Korea Selatan (Korsel). Kali ini, Pyongyang memilih untuk tidak mengindahkan ucapan Trump.
Meski begitu, pemerintah Korut tetap menyelipkan sebuah kata ejekan terhadap Trump dalam pernyataannya, menanggapi pidato sang Presiden AS.
"Kami tidak peduli apa yang diucapkan oleh 'Si Anjing Gila' itu, karena kami sudah cukup mendengar," ujar salah seorang pejabat tinggi di Pyongyang, seperti dikutip dari CNN.
Lebih lanjut, Korut menyatakan akan terus menghadapi provokasi-provokasi AS dengan melakukan tindakan nyata. Salah satunya adalah dengan terus mempersenjatai negeri Marxis-nasionalis tersebut.
"AS telah mengancam akan menjatuhkan bom nuklir dengan menggunakan pesawat pengebom. Mereka menantang kami dengan provokasi yang kejam, tetapi kami akan melawannya dengan meningkatkan kekuatan untuk mencabut akar-akar yang menimbulkan agresi dan perang," sambung pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Sebelumnya dalam sebuah pidato saat mengunjungi Korsel, Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan kritik terhadap Korut. Dalam pidato tersebut, Trump menyebut Korut sebagai sebuah negara yang tak layak untuk didiami.
"Korea Utara bukanlah surga seperti yang didambakan kakek-nenek kalian. Korea Utara adalah sebuah neraka yang tidak layak ditempati oleh siapapun," ujar Trump yang pada saat mengucapkan kalimat itu hanya berjarak sekitar 190 km dari Pyongyang.
Pidato tersebut dinilai oleh sebagian pihak akan meningkatkan tensi perseteruan antara AS dan Korut yang saat ini juga tengah meninggi. Pasalnya menjelang kedatangan Trump di Jepang, militer AS juga telah mengerahkan salah satu kapal induk terkuatnya, USS Ronald Reagan untuk berpatroli di Perairan Korea.