KRICOM - Korea Utara (Korut) mengeluarkan tanggapan terkait kecemasan para pemimpin negara-negara Eropa yang belum lama ini menunjukkan kekhawatiran atas sikap negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Pyongyang memastikan bahwa pihaknya belum berpikir untuk meluncurkan rudal ke kawasan Benua Biru.
Seperti dirilis Newsweek, Korut dikabarkan telah mengirimkan pesan kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dalam pesan tersebut, Korut menyatakan pihaknya hanya akan melakukan aksi bela diri terhadap provokasi Amerika Serikat dan tak akan menyerang negara lain.
"Roket-roket balistik milik Republik Rakyat Demokratik Korea disiagakan untuk melawan pernyataan-pernyataan perang nuklir dari Amerika Serikat dan demi menjaga perdamaian serta keamanan di kawasan Semenanjung Korea," ujar juru bicara pemerintah Korut, lewat sebuah kolom di surat kabar Rodong Shinmun.
Korut juga meyakinkan bahwa negara Marxis-nasionalis tersebut sama sekali tak ingin ada perang yang membahayakan jiwa seluruh umat manusia di seluruh dunia. Pihaknya hanya merespon terhadap ancaman-ancaman yang dilontarkan oleh seteru-seterunya.
"Rudal-rudal tersebut bukan untuk mengancam Eropa maupun dunia. Lagipula, roket-roket balistik tak hanya dimiliki oleh Republik Rakyat Demokratik Korea. Apabila ucapan Stoltenberg benar, maka seluruh negara pemilik roket balistik tentunya akan menjadi ancaman bagi Eropa," lanjut pernyataan tersebut, merujuk pada Pemimpin NATO, Jens Stoltenberg.
Sebelumnya, NATO mengungkapkan kecemasannya terhadap perseteruan antara Amerika Serikat dan Korut yang belakangan ini kian memanas. Pernyataan-pernyataan provokatif dan latihan-latihan militer yang disuarakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikhawatirkan akan menyebabkan perang nuklir.
NATO pun merasa bahwa dengan Korut dengan teknologi yang dimilikinya saat ini, mampu untuk membangun sebuah rudal yang mampu menjangkau kawasan Eropa, khususnya negara-negara yang menjadi sekutu Amerika Serikat.