KRICOM - Amerika Serikat dipandang tak siap untuk menghadapi perang dengan Korea Utara. Bahkan militer Negeri Paman Sam disebut-sebut telah kalah sebelum berperang. Hal tersebut dinilai dari jumlah tentara Amerika Serikat yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan anggota militer Korea Utara.
Hal tersebut dinyatakan oleh mantan Wakil Komandan Tentara AS di Korea, Letjen Jan-Marc Jouas. Dalam pernyataannya, Jouas menyebutkan bahwa AS bisa saja mengalami kekalahan telak apabila nekat meletupkan perang dengan Korut.
"28.500 personel militer AS di Korea Selatan (Korsel) tak cukup untuk melakukan agresi militer ke Korut, begitu juga dengan Korsel. Tak seperti Perang Korea sebelumnya, kita tak akan bisa membangun tentara kita untuk menghadapi bentrokan ini," ujar Jouas melalui sebuah tulisan kepada anggota Partai Demokrat di Kongres AS pada 7 November silam.
Jouas juga mengungkapkan bahwa saat ini, Korut diprediksi memiliki lebih dari 1,2 juta tentara yang disebut-sebut telah siap untuk menghadapi segala ancaman, khususnya provokasi dari AS. Karenanya, AS membutuhkan waktu berbulan-bulan untu bisa 'menyamakan kedudukan' apabila ingin berperang dengan Korut.
"Selain itu, tentara AS juga harus berhadapan dengan serangan-serangan menggunakan senjata kimia yang pada akhirnya menghambat laju mereka untuk masuk ke wilayah Korut," tambah Jouas.
Apabila perang benar-benar terjadi, maka Jouas mengingatkan bahwa proses evakuasi tak akan semudah yang dibayangkan. Pasalnya, ada berbagai faktor yang harus dipertimbangkan oleh AS dan sekutu-sekutunya, terutama Korsel.
"Proses evakuasi warga Korsel akan teramat sulit, karena Korut diprediksi akan menggunakan senjata nuklir dan senjata kimia untuk melakukan serangan," pungkas Jouas.
Seperti dikabarkan, Presiden AS Donald Trump saat ini tengah sibuk mengunjungi beberapa negara di Asia, mulai dari Jepang, Korsel, dan Cina. Di dalam kunjungan tersebut, Trump menekankan pentingnya peran negara-negara tersebut dalam mengatasi konflik nuklir yang tengah terjadi di Semenanjung Korea.
Namun begitu, Trump tetap tak lupa untuk melancarkan kecaman terhadap Korut. Baru-baru ini, saat berpidato di depan warga Korsel, Trump menyebut Korut layaknya sebuah neraka yang tak layak untuk ditempati oleh siapapun.