KRICOM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik keras sikap para oposisi, yaitu anggota kongres dari Partai Demokrat ketika dirinya menyampaikan Pidato Kenegaraan beberapa waktu lalu. Pasalnya, para lawan politik Trump memilih untuk tidak bertepuk tangan saat dirinya menyampaikan sejumlah prestasi yang telah ia capai selama menjabat sebagai Presiden AS.
Menurut Trump, penolakan para anggota Partai Demokrat untuk bertepuk tangan memperlihatkan sikap yang tidak menghormati negara dan hukum di AS.
"Mereka seperti kematian dan sangat tidak Amerika. Ada yang mengatakan mereka adalah sekelompok pengkhianat. Saya rasa kenapa tidak? Bisakah kita menyebut sikap itu sebagai pengkhianatan? Kenapa tidak? Terlihat jelas mereka tidak mencintai negara kita," ujar Trump saat hadir dalam sebuah acara di Cincinnati, Senin (5/2/2018) siang waktu setempat.
Sebelumnya, sejumlah anggota kongres dari Partai Demokrat memperlihatkan penolakan saat Presiden AS Donald Trump menyampaikan Pidato Kenegaraannya. Di dalam pidato tersebut, Trump sempat menyerukan agar semua warga negara AS mulai mengesampingkan perbedaan dan bersatu untuk membangun negara tersebut.
Pidato tersebut mendapatkan sambutan meriah dari anggota kongres dari Partai Republik, tetapi para anggota Partai Demokrat memilih untuk diam dan beberapa di antaranya bahkan terlihat meninggalkan ruangan Kongres.
Pidato kenegaraan Trump juga turut mendapatkan kecaman dari Korea Utara. Pasalnya, Trump secara terang-terangan memuji sikap seorang tentara Korea Utara yang nekat membelot dan menyeberang ke Korea Selatan. Trump menyebut aksi pembelotan tersebut sebagai bukti kekejaman rezim Korea Utara kepada rakyatnya.
Pemerintah Korea Utara melalui Kementerian Luar Negerinya mengatakan bahwa perkataan Trump adalah sebuah bentuk ketakutan yang luar biasa dari AS. Trump juga disebutnya sebagai seorang pria yang doyan berteriak-teriak hanya untuk menutupi kengeriannya terhadap rudal-rudal balistik berhulu nuklir yang siap menghajar daratan Negeri Paman Sam.