KRICOM - TNI Angkatan Udara mengklarifikasi soal adanya dugaan perampokan yang melibatkan tujuh oknum anggotanya di Medan. Mereka mengklaim, kejadian itu bukanlah perampokan.
Menurut Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Jemi Trisnojaya, ada kesalahan pada pemberitaan yang beredar belakangan.
Jemi mengatakan, kronologi peristiwa berawal saat mobil Toyota Kijang milik korban Vina (27) menyerempet mobil Nissa Serena yang digunakan oleh sejumlah anggota TNI.
"Mereka lantas mengejar mobil Kijang sampai masuk ke perumahan Sommerset dan berhenti di sana," kata Jemi kepada Kricom di Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Jemi melanjutkan, setelah mobil korban ditabrak oleh mobil yang dikendarai oleh oknum TNI AU, korban berteriak 'rampok rampok' sehingga membuat pria berbadan cepak itu melarikan diri. Mereka lantas dikejar oleh masyarakat setempat hingga tertangkap.
"Nah, semalam enam oknum itu sudah dilakukan pendalaman serta penyelidikan oleh pihak POM Kosek III Medan. Setelah mendapat laporan serta dikonfirmasi ke pihak korban, permasalahan sudah dapat diselesaikan," kata Jenderal berbintang satu ini.
Jemi menegaskan, para oknum itu masih diperiksa POM TNI AU.
"Kami tetap melakukan penyelidikan dan klarifikasi terhadap anggota yang diduga bermasalah," tutup Jemi.
Seperti diberitakan, sejumlah oknum TNI AU terlibat dalam aksi dugaan perampokan yang terjadi di depan pos keamanan Kompleks Somerset, Jalan Sunggal, Medan pada Selasa (31/10/2017) malam. Dalam peristiwa korban mengklaim kehilangan uang Rp 70 juta.
Keempat oknum TNI itu diketahui berasal dari Kesatuan Kosek 3 TNI AU dengan identitas Prada MY, Prada PR, Prada EL dan Prada AL. Sedangkan oknum TNI AU yang kabur adalah Kopda SH, Praka SRZ dan Prada ES