KRICOM - Dua kubu warga terlibat bentrok di Jalan PWI, Lorong Keadilan Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan kembali bentrok, Rabu (14/2/2018).
Akibat peristiwa tersebut, tiga warga dari 1 kelompok mengalami luka karena terkena panah beracun dan harus dirawat intensif di RSU Dr Pirngadi Medan.
Insiden bentrokan berdarah itu bermula ketika Danu Riski alias Kunteng dan 2 rekannya, Agus Tono alias Triat dan Swanda mendatangi lokasi kejadian sembari menenteng klewang, panah beracun dan tombak untuk mencari FA yang telah menggelapkan sepeda motor milik pelaku.
Melihat 3 warga sedang duduk-duduk, para pelaku langsung melakukan penyerangan secara membabi buta dengan menggunakan panah beracun.
Akibat penyerangan tersebut, tiga warga bernama Yuna Loi mengalami luka di perut akibat terkena anak panah, Putra Erwin juga terkena anak panah di dada sebelah kiri serta Nadia yang juga terkena anak panah di tangan sebelah kiri.
Mengetahui tiga warga yang terluka, warga lainnya berhamburan ke luar rumah sembari menenteng berbagai jenis senjata tajam, sehingga situasi semakin mencekam. Sementara itu ketiga korban langsung dilarikan ke RSU dr Pirngadi Medan guna mendapat perawatan intensif.
Para pelaku yang saat itu datang ke lokasi dengan mengendarai mobil Honda Brio BK 721 FO dan sepedamotor Yamaha Mio warna hijau BK 2819 HAD, berupaya kabur. Namun upaya pelaku terhenti setelah warga dan petugas Polsek Percut Seituan yang tiba di lokasi, langsung mengamankan para pelaku.
Petugas kemudian melakukan penggeledahan. Alhasil, dari dalam jok sepeda motor pelaku ditemukan sejumlah anak panah dan karet yang digunakan pelaku saat menyerang para korban.
Selanjutnya pelaku berikut barang bukti diboyong ke kantor polisi guna menjalani pemeriksaan intensif.
Kapolsek Percut Seituan Kompol Pardamean Hutahaean ketika dikonfirmasi mengatakan, ketiga pelaku yang diamankan masih menjalani pemeriksaan intensif.
"Selain ketiga pelaku, kami juga mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku menyerang warga. Untuk para pelaku masih diperiksa intensif," ujar Kompol Pardamean.