KRICOM - Sejumlah massa yang mengaku loyalis Partai Golkar, mendatangi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2017).
Massa mengakui kedatangannya untuk memberikan dukungan moral kepada terdakwa kasus dugaan korupsi e-KTP, Setya Novanto (Setnov) yang menjalani sidang perdana.
Berdasarkan pantauan Kricom, massa datang sejak Rabu pagi. Mereka membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB.
Usut punya usut, ternyata massa yang hadir merupakan pesanan. Mereka hadir ke pengadilan tidak murni untuk memberikan dukungan moral.
Ternyata massa mendapat insentif atas kedatangannya ke Pengadilan Tipikor. Hal itu sebagaimana disebutkan seorang massa yang enggan disebutkan namanya.
"Saya bukan simpatisan, tapi diajak sama tetangga, kami kan kesini kan dibayar," tutur orang tersebut saat ditemui di Pengadilan Tipikor.
Dia mengaku, tidak asing dengan praktik 'simpatisan bayaran'. Biasanya dia mendapat uang sebesar Rp 35 ribu berperan sebagai 'simpatisan bayaran'.
"Tapi kalau sekarang kurang tahu dibayar berapa. Tadi sih sudah dikasih Rp 10 ribu untuk makan," ungkapnya.
Sementara itu, massa lain mengamini mereka merupakan 'simpatisan bayaran'. Dia mengaku, tidak terdaftar sebagai kader Golkar. Kedatangannya ke Pengadilan Tipikor guna memperoleh uang dari peran sebagai 'simpatisan bayaran'.
"Lumayan lah ikut begini dapat duit. Pokoknya disuruh aja, disuruh pakai baju Golkar dan duduk disini," tuturnya.
Ketua Umum Golkar definitif, Setya Novanto (Setnov) menjalani sidang perdana perkara dugaan korupsi E-KTP yang menyeretnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2017) ini. Setnov tiba ke lokasi persidangan sekitar pukul 09.40 WIB.
Sekitar 20 menit setelah kedatangan Setnov, sejumlah massa yang mengatasnamakan Loyalis Golkar, mendatangi lokasi Pengadilan Tipikor. Adapun massa datang untuk menyatakan dukungan moril ke Setnov.
"Kami memberikan dukungan moril kepada Pak Novanto," terang perwakilan massa Loyalis Golkar, Jhonson Silitonga.