KRICOM - Buntut dari kasus penganiayaan yang melibatkan seorang pelajar kelas XI SMA dengan guru di Sampang, Madura membuat banyak pihak angkat suara. Tak sedikit dari mereka yang menyayangkan perbuatan tersebut dilakukan seorang anak bawah umur yang tengah mengeyam bangku pendidikan.
Menyikapi hal tersebut, Pengamat Pendidikan dari Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif, Budi Trikorayanto meminta agar pemerintah atau pihak sekolah menjamin keamanan bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya.
"Sekolah atau pemerintah harus bisa menjamin keamanan guru dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya, di sekolah mesti ada sekuriti dan jika ada gejala kekerasan, baik oleh guru, murid atau orangtua segera hadirkan polisi," jelasnya kepada Kricom.id, Selasa (6/2/2018).
"Dan sejak awal masuk sekolah, dibuat aturan yang bersifat rigid (kaku) dan diterapkan dengan konsisten," tambahnya.
Insiden penganiayaan guru oleh murid berujung maut. Guru honerer bidang seni rupa yang diketahui bernama Budi itu tewas di tangan anak didiknya sendiri HI (17) yang memukulnya karena kesal ditegur saat jam pelajaran sekolah.
Kini, HI telah mendekam di sel tahanan Polsek Sampang, Madura lantaran pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus ini. Ia pun terancam hukuman penjara 7 tahun.