KRICOM - Usai melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Jombang, Nyono Suharli dan Bupati Ngada, Marianus Sae, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menangkap tangan seorang kepala daerah.
Dia adalah Bupati Subang, Imas Aryumningsih terkait dugaan suap perizinan di Kabupaten Subang.
Melihat gencarnya lembaga antirasuah melakukan operasi rutinya, Pakar Hukum Tata Negara dari Asep Warlan Yusuf memiliki pandangan berbeda.
Ia menilai, KPK jangan hanya fokus melakukan OTT, tapi juga menuntaskan kasus-kasus besar seperti e-KTP.
"KPK jangan berasa bangga hanya dengan OTT, tapi juga pikirkan kasus besar yang mungkin melibatkan para petinggi," ujarnya kepada Kricom.id, Rabu (14/2/2018).
"Jadi KPK jangan sombong atas banyaknya OTT. Lebih hebat kalau bisa bongkar e-KTP hingga ke akar," tambah dosen Universitas Parahyangan ini.
Diketahui, tiga kepala tersebut terjaring oleh satgas antirasuah pada bulan Februari ini. Bahkan, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah menyindir keras tingkah KPK yang rajin OTT di tengah pelaksanaan Pilkada serentak 2018. Menurutnya, langkah OTT itu tidak bermanfaat menghilangkan perilaku korupsi.
"Kalau saya KPK itu sudah salah sih yah, dari ujung ke ujung dengan segala maaf. Jadi saya menganggap KPK itu sudah mengalami kematian fungsi dan eksistensi, kayak sekarang dia ngejar-ngejar bupati yang lagi pilkada. Itu seperti berburu di kebun binatang, enggak ada guna enggak ada manfaatnya, dia akan membuat drama-drama. Seolah-olah efek jera, bohong itu," katanya di Gedung DPR.