KRICOM - Warga Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat sepertinya senang dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang memberikan Jalan Jati Baru untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan.
"Kalau saya sih menyambut positif karena seenggaknya ada upaya yang dilakukan Anies-Sandi," kata Dani, warga Jati Baru saat berbincang dengan Kricom, Jumat (5/1/2018).
Menurutnya, dengan berjejernya tenda-tenda berwarna merah dan biru di sepanjang jalan membuat suasana menjadi lebih enak dipandang mata.
"Apalagi kalau dilihat dari atas flyover, jadi kelihatan lebih rapi dan tertata," jelas Dani.
Terkait kemacetan imbas ditutupnya Jalan Jati Baru, ia mengaku tak ambil pusing. Bagi dia, sejak puluhan tahun silam kawasan Tanah Abang memag sudah terkenal dengan kemacetannya.
"Kalau macet mah emang sudah macet. Namanya juga pasar terbesar. Ini kan juga cuma siang aja ditutupnya," tuturnya.
Jalan Jati Baru ini memang hanya ditutup sejak pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Di luar dari jam itu, kendaraan kembali diperbolehkan melintas.
Hal senada dilontarkan Abdullah, warga Tanah Abang lainnya. Baginya, kebijakan itu membuat Tanah Abang menjadi lebih rapi dengan tidak adanya lagi PKL yang berdagang di tempat lainnya.
"Ya bagus aja sih. Jadi kelihatan lebih rapi dan terkoordinir," katanya.
Bahkan, spanduk ucapan terima kasih dari warga Tanah Abang kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan beserta wakilnya, Sandiaga Uno terpampang di Jalan Jati Baru.
Spanduk berukuran besar itu bertuliskan 'Terima kasih kepada Bapak Anies dan Bapak Sandi atas penataan PKL Tanah Abang'. Dalam spanduk itu, tertulis dibuat para PKL dan warga dari RW 01 hingga RW 06, Tanah Abang, Jakarta Pusat.