KRICOM - Dewi fortuna nampaknya masih berpihak kepada Anggota Unit Reskrim Polsek Cimanggis, Aipda Dwi Susanto. Buktinya, dia hanya mengalami luka ringan di lengan tangan kiri setelah ditembak pelaku curanmor.
Pasalnya, peluru yang dilepas pelaku curanmor tidak sampai menembus otot di lengan tangannya. Saat ini kondisi Aipda Dwi juga sudah mulai membaik setelah menjalani perawatan di RS Polri Kramatjati.
"Tidak ada pengangkatan proyektil saat di UGD. Memang Dwi ini dihinggapi dewi keberuntungan, luka tembaknya tidak sembuatnya menderita cukup berat dan langsung mau bertugas kembali," kata Kapolresta Depok, Kombes Herry Heryawan saat ditemui Kricom.id di kantornya, Selasa (31/10/2017).
Namun karena sudah berhasil melumpuhkan pelaku curanmor, Herry lantas mengizinkan Aipda Dwi untuk bersitirahat selama beberapa hari dan tidak perlu memikirkan pekerjaan.
Hal itu perlu dilakukan untuk memulihkan luka tembak pelaku di lengan kiri. Sebab, jika dipaksakan bertugas pihaknya khawatir luka tersebut infeksi akibat serangan virus.
"Sampai sembuh baru bertugas kembali, ini buat kesehatan anggota kami juga. Kami tidak ingin luka ini menghalangi tugas Dwi memberikan rasa aman kepada masyarakat menjadi terganggu," jelasnya.
Hingga kini, pihaknya masih memburu rekan pelaku curanmor yang tewas tertembak di Perumahan Green Cibubur Residence. Perburuan itu dilakukan karena komplotan curanmor asal Lampung ini selalu membawa senjata api dalam beraksi.
Apalagi komplotan pelaku sudah menggasak motor warga di Kecamatan Cimanggis sebanyak 25 kali.
"Masih diburu anggota, mudah-mudahan cepat tertangkap dan kami bisa bongkar komplotan kejahatan mereka ini. Tentunya harus diwaspadai karena mereka ini melengkapi diri dengan senjata api," tandasnya.
Saat ditembak pelaku curanmor, Aipda Dwi sempat berteriak minta tolong sembari menahan rasa sakit karena mengalami luka di lengan kiri, anggota reskrim ini bertahan di lokasi untuk menunggu jasad pelaku.
Dia juga meminta bantuan kepada salah satu warga untuk menghubungi rekannya untuk datang ke lokasi kejadian. Padahal saat itu, tangan Aipda Dwi sudah berlumuran darah usai melumpuhkan pelaku kejahatan.