KRICOM - Belum tiga bulan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dinilai sudah melakukan kebohongan besar. Salah satunya soal program OK OCE yang hanya memberikan pelatihan tanpa modal.
Pengamat politik Arbi Sanit menilai, masyarakat bisa mengajukan mosi tidak percaya terhadap Anies-Sandi.
"Kalau enggak ada harapan untuk dipenuhi, yang paling relevan itu menarik kepercayaan. Mengajak orang-orang untuk tak percaya dengan melakukan penolakan melalui aksi-aksi," kata Arbi kepada Kricom.id di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Arbi melanjutkan, jika Jakarta sampai ribut karena janji dari pemerintahan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang tak terpenuhi, maka bakal ada langkah politik yang bisa diambil masyarakat.
"Kalau Jakarta ribut, bisa saja ada pemboikotan dan kerusuhan serta pengambilalihan pemerintah pusat. Kemudian ada proses politik yang berjalan di DPRD untuk meminta mundur. Pada akhirnya, dia akan kehilangan dukungan," jelasnya.
Selain itu, kemungkinan lain yang bisa terjadi jika Anies-Sandi kembali tak menepati janjinya yakni desakan untuk membentuk panitia khusus (Pansus) di DPRD DKI Jakarta.
"Ini sangat dimungkinkan karena bukan hanya kekecewaan masyarakat, tapi kondisi ekonomi yang terus sulit. Kebohongan itu semakin dirasakan. Masyarakat bukan hanya sebal karena kebohongan, tapi juga sebal karena situasi ekonomi," tambah dosen dari Universitas Indonesia ini.
Dia beranggapan, masyarakat Jakarta harus melakukan langkah tegas agar pemimpin baru itu tak kembali mengingkari janjinya.
"Kebohongan itu sifatnya akumulatif. Kalau dia bohong, untuk bisa meyakinkan orang ya harus berbohong lagi. Bohong atas kebohongan akan terus dilakukan sampai orang tak percaya," tutupnya.
Belakangan, sandiaga mengatakan jika Pemprov DKI tidak akan memberikan modal bagi warga atau calon wirausaha yang mengikuti pelatihan kewirausahaan OK OCE. Bahkan, Sandiaga juga berujar jika ia dan Anies Baswedan tak pernah berjanji memberikan modal untuk program OKE OCE semasa kampanye.
"Kami dari awal sekali mengatakan bahwa pemprov tidak akan memberikan pemodalan, tapi akan memfasilitasi," tegas Sandiaga, Jumat (15/12/2017).