KRICOM - Ketua MPR, Zulkifli Hasan merasa prihatin melihat berbagai cibiran yang dilayangkan warganet kepada Ketua DPR Setya Novanto pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP).
Pasalnya, cibiran tersebut telah memperburuk citra DPR. Lembaga legislatif yang harusnya mendapat penghormatan, kini jadi sudah tidak dipercaya publik. Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei soal kepercayaan publik ke DPR.
"Wah hancur. DPR surveinya 20 persenan. Ya kan?" ungkap Zulkifli saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2017).
Karena itu, dia meminta upaya penyelematan segera dilakukan DPR. Dengan tujuan untuk menyelematkan citra buruk DPR di masyarakat.
"Makanya kita harus menyelamatkan nama baik lembaga negara. Nanti kalau enggak percaya gimana," tanya Zulkifli.
Hanya saja, dia menekankan, upaya penyelematan tidak melulu pada pergantian Setnov dari pucuk pimpinan DPR. Karena persoalan pergantian menunggu proses hukum dan hak dari Golkar.
"Saya kira karena proses hukum, tentu kalau dinyatakan bersalah. Pak Novanto kan ada peluang di praperadilan dan pergantian hak-nya Golkar," ungkap dia.
KPK dua kali menetapkan Setnov sebagai tersangka kasus dugaan korupsi E-KTP. Hal itu terjadi lantaran status tersangka pertama digugurkan sidang praperadilan.
Untuk penetapan tersangka kedua, KPK telah melakukan upaya penahanan. Namun Setnov mengalami kecelakaan dan kini dirawat di rumah sakit. Sehingga KPK memberikan pembantaran penahanan kepada Ketua Umum Golkar ini.