KRICOM - Kembali munculnya video porno di Indonesia yang melibatkan kalangan pelajar menjadi satu gambaran buruknya pendidikan seks di Indonesia. Menurut Pengamat Pendidikan, Budi Trikorayanto, buruknya pendidikan seks di Indonesa tersebut perlu menjadi perhatian serius bagi praktisi di dunia pendidikan.
Budi menyarankan, perlu adanya sesi khusus tentang pornografi di setiap lembaga pendidikan untuk meminimalisir terjadinya hal serupa.
"Untuk lembaga pendidikan, buat saja sesi khusus tentang pornografi," kata Budi saat dihubungi Kricom.id di Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Menurutnya, langkah tersebut perlu diseriusi mengingat jika bahaya seks bebas dibiarkan akan merusak norma bangsa dan budaya ketimuran bangsa.
Selain itu, dunia pendidikan di sekolah perlu melakukan langkah tegas bagi para siswanya. Salah satunya dengan rutin melakukan razia untuk mengecek isi ponsel anak didik.
Sebab, di dunia digital seperti saat ini, konten pornografi bisa diakses bebas oleh kalangan pelajar.
"Perlu juga pemeriksaan rutin isi ponsel anak, baik di sekolah maupun di rumah," lanjutnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kepemilikan konten pornografi bisa menjadi cikal bakal penciptaan perilaku seks bebas.
Tak hanya dari kalangan sekolah, latar belakang keluarga juga mempengaruhi sikap dan tingkah laku anak untuk menerima berbagai asupan, termasuk konten pornografi.
"Benteng moral di keluarga juga harus dibangun untuk mencegah terjadinya seks di luar nikah," pungkasnya.