KRICOM - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah berencana menggelar aksi solidaritas berupa tabligh akbar untuk Palestina di Masjid Kampus UMY, Yogyakarta, Sabtu (16/12/2017) besok.
Aksi ini dilakukan untuk memprotes pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. Pidato Trump itu dianggap menghina kedaulatan Palestina.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH Haedar Nashir dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak berencana hadir dalam acara tersebut.
Dahnil menuturkan, persoalan yang dihadapi Palestina bukan hanya masalah umat Islam. Persoalan Palestina merupakan masalah semua agama.
"Masalah penjajahan yang dibiarkan dan dipelihara, maka saatnya dunia, termasuk pemerintah Indonesia bergotong-royong membangun dialog dengan semua kelompok untuk melawan sikap antidialog dari Amerika Serikat dan Israel," katanya melalui pesan singkat kepada Kricom, di Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Bahkan, lanjutnya, bila diperlukan Indonesia melakukan cara lebih keras dengan memprotes pidato Trump, misalnya dengan melakukan gerakan boikot global.
"Bahkan, bila perlu ada gerakan boikot global terhadap Amerika Serikat dan Israel," lanjutnya.
Nantinya Tabligh Akbar Solidaritas Palestina akan diisi dengan agenda pengumpulan dana untuk kepentingan kemanusiaan di Palestina.
"Nanti akan disertai dengan pengumpulan dana solidaritas masyarakat Palestina terkait rencana Muhammadiyah membangun Rumah Sakit di Gaza, Palestina," ungkapnya.
Pemuda Muhammadiyah, terang Dahnil, ingin menyampaikan pesan bersama Pemuda Islam dan seluruh elemen bangsa, saatnya memahami nilai gotong royong membangun Indonesia, membangun dunia, atau dalam Islam menghidupkan semangat Ta’awun, yaitu sikap untuk saling tolong-menolong.
"Bukan semangat saling menegasikan dan menyingkirkan seperti yang ditunjukkan Donald Trump sehingga membuat dunia semakin panas dan terancam masuk pada konflik antar peradaban," pungkasnya.