KRICOM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendesak pemerintah agar menarik seluruh buku pelajaran yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Diketahui, ada dua Penerbit, yakni Yudistira dan Intan Pariwara yang menuliskan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal itu ada dalam Buku IPS kelas VI Sekolah Dasar.
"Diberedel bukunya. Harus dibuang," tegas Said di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Pemimpin Ormas Islam terbesar di Indonesia itu meyakini bila Buku IPS Kelas VI itu tak salah dicetak.
Karenanya, dia menduga ada pihak tertentu yang disinyalir menggunakan cara itu, karena tak sepakat dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bukan salah cetak itu. Situasi seperti ini ya, tidak semua setuju dengan presidennya," pungkasnya.