KRICOM - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengizinkan masyarakat melakukan kegiatan di kawasan hijau disalahartikan sejumlah pihak.
Terbukti, beberapa pengunjung Monumen Nasional (Monas) dengan leluasa bolak-balik lewat di taman yang mengelilingi Tugu Monas. Mereka menghiraukan papan pengumuman yang melarang menginjak rumput.
Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas) Munjirin sudah mengimbau para pengunjung untuk tidak menginjak rumput lantaran masih dalam perawatan. Namun, duduk masih diperbolehkan.
"Kami berusaha mengimbau terus tapi mudah-mudahan enggak diinjek-injek bolak-balik. Kalau cuma duduk boleh, (rusaknya) enggak signifikan," kata Munjirin kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/1/2018).
Munjirin mencontohkan, saat malam tahun baru, banyak pengunjung yang duduk-duduk santai di Taman Monas. Namun setelah mereka pulang dan dibereskan pegawai, rumput tersebut sudah kembali seperti sedia kala.
Tapi sayang, tidak semua orang mau menuruti imbauan pihak pengelola. Sebab, ada juga pengunjung yang marah saat diminta untuk tidak menginjak rumput.
"Semalem aja yang acara diinjek-injek juga tadi pagi kita semprot dengan air enggak rusak. Kami tetap berusaha mengimbau dengan SDM yang ada di kita ada mobil atau petugas. Namanya juga warga gitu kadang ada yang nurut ada yang tidak kita harus cerewet," ujarnya.
Ia juga mengimbau agar pengunjung membuang sampah pada tempatnya. Sebab usai perayaan Tahun baru, banyak sampah-sampah yang ditinggalkan pengunjung.
Anies menginginkan kawasan hijau bisa dimanfaatkan warga untuk berkegiatan. Atas dasar itu, dia tak mempermasalahkan rusaknya rumput karena bisa diperbaiki lagi.
"Kita selama ini menempatkan ini semua sebagai garden. Orang enggak boleh terlibat, kalau saya nanti jadikan tempat hijau sebagai tempat kegiatan. Ini bukan kristal yang enggak bisa diperbaiki, rumput itu sesuatu yang ditanam (bisa) hidup lagi, jadi event sebesar ini kalau ada yang rusak kita tanam lagi," ujar Anies beberapa waktu lalu.