KRICOM - Pelaku pengeroyokan dan pembacokan dua anggota Polisi Pondok Gede, Iptu P Anjang dan Bripka Slamet Aji mengaku hanya senang-senang. Para tersangka merupakan Gengster Rawa Lele 212 yang usianya masih terbilang muda.
Dari pengakuan salah satu tersangka bernama Heriyanto alias Heri, Geng Rawa Lele 212 terbentuk sejak satu tahun yang lalu dengan beranggotakan sebanyak 40 orang anak muda.
"Tujuannya buat senang-senang aja bang, biar dianggap sama orang," ungkap Heri kepada Kricom.id saat digiring kembali ke tahanan Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (5/12/2017).
Heri mengaku, pemberian nama 'Geng Rawa Lele 212' berasal dari nama wilayah mereka dahulu yang bernama Kampung Rawa Lele yang kini sudah berganti menjadi Celepuk.
"Kalau untuk 212nya biar keren aja, enggak ada hubungan sama aksi 212 FPI itu bang," akunya.
Menurut Heri, setiap malam minggu 'Gengster Rawa Lele 212' selalu berkumpul di Jalan Celepuk dan mencari musuh dari geng lainnya untuk tawuran di Jalan Raya Jati Makmur.
Pada Minggu (3/12/2017) yang saat itu merupakan hari ulang tahun pertama 'Gengster Rawa Lele 212' berkumpul di TKP, para anggota yang berjumlah 40 orang bersiap merayakan dengan cara bertempur.
Pertempuran satu tahun 'Gengster Rawa Lele 212' diwajibkan mengambil nyawa minimal satu orang, sasarannya secara acak.
"Semua senjata sudah disiapin di belakang, celurit, batu, sasaran secara acak aja bang," katanya.
Terkait dengan sepak terjang 'Gengster Rawa Lele 212', Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede, AKP Dimas Satya mengatakan, Polsek Pondok Gede pernah menangkap salah satu anggota geng tersebut yang juga akan melakukan tawuran.
Diketahui, wilayah Pondok Gede sering terjadi aksi tawuran. Menurut keterangan warga sekitar, tiap malam minggu rutin aksi saling serang antara geng motor maupun warga.
"Iya tiap malam Minggu sering tawuran di depan, anak-anak remaja pada pakai sepeda motor sambil menenteng senjata tajam," ungkap salah seorang warga, Misar.