KRICOM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dinilai sudah melakukan pembohongan publik terkait program OK OCE yang belakangan menjadi polemik di masyarakat.
Menurut Pengamat Politik Arbi Sanit, Sandiaga diduga sengaja memberikan janji palsu soal program OK OCE yang kerap digaungkan saat kampanye beberapa waktu lalu hanya untuk memenangi Pilkada DKI.
"Mungkin dulu dia enggak percaya karena lihat kekuatan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Karena dia (Anies-Sandi) sekarang menang, dia malu dan harus berbohong," kata Arbi kepada Kricom.id di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Belakangan, banyak pihak yang menafsirkan program pemberdayaan UKM ini memberikan bantuan berupa modal usaha. Namun beberapa waktu lalu, Sandiaga memastikan jika OK OCE tak akan menggelontorkan bantuan berupa dana.
Oleh karenanya, mantan Ketua HIPMI ini dinilai telah melakukan kebohongan publik.
"Bohong itu kan artinya berbeda antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat," tutur Arbi.
"Makanya (janji) itu adalah bentuk keputusasaanya dalam menghadapi Ahok yang mungkin dinilai terlalu hebat untuk ditandingi. Dia akhirnya menjanjikan melebihi Ahok agar masyarakat hormat untuk memilih dia," tambah Pengamat Politik dari Universitas Indonesia ini.
Menurutnya, hal itu bisa berdampak buruk bagi Pemprov DKI, bahkan penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintahan DKI ke depan.
"Kebohongan itu sifatnya akumulatif. Kalau dia bohong untuk memenuhi janji, untuk bisa meyakinkan orang ya harus bisa berbohong lagi. Bohong untu kebohongan lain sampai orang tak percaya," tutupnya.
Sebelumnya, masyarakat dikejutkan dengan pernyataan Sandiaga Uno yang tak akan memberi bantuan modal kepada pelaku usaha.
Meski telah menganggarkan Rp 82 miliar, Pemprov DKI hanya akan memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan kemudahan meminjam modal ke perbankan.
"Kami dari awal sekali mengatakan bahwa pemprov tidak akan memberikan pemodalan, tapi akan memfasilitasi," tegas Sandi usai meninjau revitalisasi Lapangan Banteng Jakarta (15/12/2017).