KRICOM - Kasus penipuan dan penggelapan biro perjalanan haji dan umrah yang dilakukan PT Usmaniyah Hannien Tour mulai menunjukkan titik terang. Dari pendalaman kasus yang dilakukan polisi, pelaku penipuan mulai mengerucuti pada Farid Rosyidin, bos Hannien Tour.
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi mengatakan, tiga tersangka lainnya mengaku bahwa mereka hanya menjalankan perintah yang diberikan oleh Farid.
"Tiga tersangka lain yang kami periksa sudah mengakui jika mereka hanya menjalankan perintah dari si Farid ini. Mereka cuma kaki tangan. Otaknya si Farid selaku bos tersebut," terang Agus saat ditemui wartawan, Rabu (17/1/2018) siang.
Agus menjelaskan, ketiga tersangka, yaitu Bendahara Keuangan, Avianto B Satya (50); Direktur Teknis, Ilham (32); dan Direktur Operasional, Arif (50) sudah bekerja sesuai SOP yang telah dibuat perusahaan. Sedangkan, penentu kebijakan utama merupakan Direktur Utama yang tak lain diduduki oleh Farid Rosyidin.
Selain itu, Farid juga telah mendapatkan peringatan dari para petinggi Hannien Tour terkait promo murah untuk berangkat umrah. Namun Farid tetap bersikeras melanjutkan program pemberangkatan jamaah dengan harga sekitar Rp 19 jutaan.
"PT Hannien memberlakukan promo sekitar Rp 19 jutaan untuk memberangkatkan calon jamaah umrah. Tapi, jumlah tersebut di bawah ketentuan pemerintah yang telah menetapkan batas pemberangkatan umrah. Maka dari itu, banyak masyarakat yang tertarik," jelas Kasat.
Hingga saat ini, lanjutnya, pihaknya juga menelusuri aset-aset yang dimiliki oleh Hannien Tour. Dari keterangan sejumlah tersangka yang lain diketahui, ada sejumlah aset yang dimiliki oleh Farid.
"Ada emapat rumah, tapi sudah disita pengembang lantaran tersangka tidak melunasi pembayaran rumahnya. Selain itu, juga ada mobil operasional tapi juga disita leasing. Kasusnya juga sama, tersangka hanya membayar uang muka. Kami masih telusuri yang lain," jelasnya.