KRICOM - Kasus penganiayaan murid terhadap gurunya di SMAN 1 Torjun memang bikin publik geleng-geleng kepala. Hanya karena ditegur depan kelas, siswa berinisial HI (16) jadi emosi dan tega menganiaya Pak Guru sampai meninggal dunia.
Psikolog dari Universitas Pancasila, Aully Grashinta prihatin dengan peristiwa tersebut. Kejadian itu tak lepas dari karakteristik kids zaman now yang berbeda jauh dari generasi sebelumnya.
"Sekarang siswa ini tergolong generasi Z di mana karakternya sudah berbeda jauh dari generasi sebelumnya X, Y, dan millenial," kata Aully saat berbincang dengan Kricom.id di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Salah satu sikap anak generasi Z yang paling menonjol adalah ketika mereka tidak mampu mengontrol emosi.
"Mereka tidak mampu menahan dorongan (impulsif). Tidak sabar kalau harus menunggu sesuatu atau saat harus mengendalikan keinginannya," ujar Aully.
Karena sikap emosional itu, enggak heran kalau HI jadi mudah tersinggung ketika ditegur gurunya. Mereka juga cenderung tidak sabaran dan ingin segala sesuatunya didapat dengan cepat.
Aully menambahkan, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mengubah karakteristik HI. Kalau dari hasil pemeriksaan memang ada indikasi mencurigakan, siswa kelas 3 SMA itu harus segera mendapat penanganan dari psikiater.
"Kita sendiri belum tau bagaimana pendidikan yang diberikan oleh orangtua pelaku, bagaimana kesehariannya. Tetapi seharusnya jika sudah ada indikasi pada anak ini sebelum kejadian tersebut, harus cepat diatasi atau ditangani oleh orang dewasa," pungkas dia.