KRICOM - Berita mengejutkan datang dari Arab Saudi. Belum lama ini, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud memutuskan untuk mundur dari takhtanya sebagai Raja Arab Saudi dan menyerahkan mahkotanya kepada Pangeran Mohammed bin Salman.
Menurut salah satu sumber dari Istana Kerajaan, proses penyerahan mahkota akan dilaksanakan pada pekan depan.
"Kecuali ada sesuatu hal yang dramatis terjadi, Raja Salman akan mengumumkan penunjukkan MBS (Pangeran Mohammed bin Salman) sebagai Raja Arab Saudi pada pekan depan," ujar sumber yang tidak disebutkan identitasnya, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (16/11/2017).
Namun meski Raja Salman meletakkan mahkotanya, pria yang pada 31 Desember mendatang akan berusia 82 tahun tersebut akan tetap memegang salah satu jabatan terpenting di negara tersebut.
"Raja Salman akan memegang peran seperti Ratu Inggris. Ia akan tetap menjabat sebagai 'Penjaga Dua Kota Suci'," lanjut sumber tersebut.
Kabar barusan mendapatkan sambutan beragam dari berbagai pihak. Beberapa di antaranya menilai bahwa Pangeran Mohammed akan bergerak lebih leluasa mewujudkan visinya mengubah Kerajaan Arab Saudi.
Sebelumnya, Pangeran Mohammed berniat untuk mengubah wajah Arab Saudi menjadi lebih moderat. Menurutnya, Arab Saudi harus berubah sesuai dengan perkembangan zaman demi bisa terus bersaing dengan negara-negara lainnya, khususnya dalam hal ekonomi, perdagangan, dan politik.
Salah satu gebrakan yang terlihat adalah penangkapan sejumlah pejabat tinggi Kerajaan Arab Saudi yang diduga telah melakukan tindak korupsi.
Tak main-main, bahkan lembaga antikorupsi bentukan Pangeran Mohammed berani menangkap Pangeran Alwaleed bin Talal bin Abdulaziz al Saud, salah satu sosok penting di tubuh Kerajaan yang sempat digadang-gadangkan akan menggantikan posisi Raja Salman sebagai pemimpin di Arab Saudi.